Senin, 04 November 2019

11 ips 2


Pertemuan Ke-4
Hikmah Syajaah
            Dalam menerapkan sikap berani, seseorang dapat mendapatkan sebuah keuntungan dalam kehidupan. Bahkan dengan kita bersikap syajaah maka kita dapat mengambil hikmah dari semua itu, berikut ini hikmah syajaah (berani).



  1. Timbulnya sikap untuk maju, keberanian merupakan sebuah sikap yang perlu diterapkan dalam keadaan tertentu, hal ini dapat dicontohkan ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berperang melawan kaum quraisy. Mereka berani melawan musuh walaupun jumlah musuh lebih banyak dari kaum muslimin. Mereka berpikir bahwa pertolongan Allah selalu menyertai mereka shingga mereka tidak ragu untuk berperang. Keberanian mereka dapat ditarik hikmahnya bahwa keberanian dapat menimbulkan sikap maju.
  2. Mendorong sikap kreatif dan produktif, melakukan kegiatan kreativitas membutuhkan sebuah keberanian untuk melakukan sehingga ide kreatif tersebut dapat berbuah hasil yang baik. Dengan sikap berani dalam melangkah untuk berkreasi akan menghasilkan yang baik pula. Setalah kreativitas telah terbangun dengan baik, mereka akan melakukan produksi dengan melakukan keberanian dalam menentukan prosedur pembuatan atau produksi.
  3. Dengan menerapkan sikap syaja'ah atau berani maka dalam hidupnya akan timbul ketentraman. Suatu kedamaian tidak dapat datang secara sendirinya. Kita harus berani dalam mengambil keputusan dengan percaya bahwa ini merupakan jalan yang baik. Berani dalam mengambil keputusan dengan baik maka hasil tidak akan mengingkari usaha tersebut.
  4. Syaja'ah menghilangkan perasaan merasa sulit dan menghilangkan rasa tidak mampu. Sikap merasa silit sebenarnya berasal dari rasa cemas dan takut.Jika timbul keberanian,akan hilang rasa sulit. Seseorang yang takut menghadapi suatu urusan,dia akan merasakan bahwa apa yang dihadapinya itu merupakan sesuatu yang sulit. Akan tetapi seseorang yang memiliki sikap syaja'ah/berani tentu akan merasa mudah dalam menghadapi sesuatu.

Contoh Perilaku Syajaah
  1. Senantiasa bersikap sesuai dengan ajaran agama walaupun banyak tetangga yang tidak suka
  2. Berani mengkritik pemimpin yang bersikap dzalim
  3. Senantiasa berkata, bertindak, dan berpikir jujur walaupun dikecam oleh orang-orang yang dzalim
  4. Menasihati dan memberikan contoh kepada teman-teman yang senang mencuri untuk menjadi pribadi yang bertabiat terpuji
  5. Membela teman yang dibully walaupun harus terkena bullyan juga.

Jumat, 01 November 2019

12 IPA 3 - 12 IPS 2

PERTEMUAN KE 3

1. Macam-macam Tanggung Jawab
     Tujuan manusia berjuang itu utuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia itu juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Allah Ta'ala. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibatnya. Atas dasarini, dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggung jawab terhadap Allah Ta'ala
            Manusia ada tidak dengan sendirinya merupakan mahluk ciptaan  Allah Ta'ala. Tanggung jawab manusia secara teologis dimaksudkan tanggung jawab manusia terhadap Allah Ta'ala, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu, mansia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar diajuhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta'ala menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Manusia diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi ini. Allah menciptakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di lautan untuk kepentingan manusia. Manusia dalam ini  bertanggung jawab u tuk melestarikannya sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Allah yang telah diatur sedemikian rupa dalam syariat islam.



b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
             Menurut sifatnya, manusia dalah mahluk bermoral. Akan tetapi, manusia juga seorang pribadi dan sebagai mahluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut di hadapan orang-orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar manusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga.
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,istri,ayah,ibu,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baim keluarga tetapi tanggung jawab juga meliputi kesehjahteraan, keselamatan, dan kehidupan.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
             Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia, ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan demikian manusia manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Secara kodrati dari sejak lahir sampai mati, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerja sama dengan orang lain.
e. Tanggung jawab terhadap bangsa.
             Suatu kenyataan, bahwa tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuata itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2. Pengabdian dan Pengorbanan
     Wujud tanggung jawab juga beruoa pengabdian dan pegorbanan. Pengabdian dan pengorbanan mempunyai makna yang berdekatan sebagaimana dalam pengertian keduanya berikut ini.
a. Pengabdian
           Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan. Semua itu dilakuka dengan ikhlas. Pengabdian itu hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
          Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan itu berarti pemberian untuk menyatakah kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang  bersifat kebaktian itu meengandung unsur keihklasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
          Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuj jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa, pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
3. Perilaku yang Mencerminkan Tanggung Jawab
     Berikut ini beberapa hal yang mencerminkan perilaku tanggung jawab.
a. Bertindak sesuai aturan dan tidak melanggar aturan.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.
c. Melestarikan lingkungan sekitar.
d. Berpartisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.
e. Berusaha memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
f. Berani bertanggung jawab atas setiap tindakan yang ia lakukan.
4. Hikmah Perilaku Bertanggung Jawab
    Perilaku tanggung jawab memberikan manfaat kepada pelakunya, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang bertanggung jawab mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Roda kehidupan berjalan dengan lancar karena setiap orang menyadari akan tugasnya masing-masing
c. Setiao orang akan mematuhi peraturan yang berlaku.
d. Saling menjaga kebersamaan dan menghargai kepentingan orang lain.
e. Menjunjung tinggi kebenaran dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan.

Kamis, 31 Oktober 2019

12 IPA 7

PERTEMUAN KE 3

1. Macam-macam Tanggung Jawab
     Tujuan manusia berjuang itu utuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia itu juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Allah Ta'ala. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibatnya. Atas dasarini, dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggung jawab terhadap Allah Ta'ala
            Manusia ada tidak dengan sendirinya merupakan mahluk ciptaan  Allah Ta'ala. Tanggung jawab manusia secara teologis dimaksudkan tanggung jawab manusia terhadap Allah Ta'ala, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu, mansia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar diajuhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta'ala menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Manusia diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi ini. Allah menciptakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di lautan untuk kepentingan manusia. Manusia dalam ini  bertanggung jawab u tuk melestarikannya sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Allah yang telah diatur sedemikian rupa dalam syariat islam.



b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
             Menurut sifatnya, manusia dalah mahluk bermoral. Akan tetapi, manusia juga seorang pribadi dan sebagai mahluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut di hadapan orang-orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar manusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga.
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,istri,ayah,ibu,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baim keluarga tetapi tanggung jawab juga meliputi kesehjahteraan, keselamatan, dan kehidupan.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
             Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia, ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan demikian manusia manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Secara kodrati dari sejak lahir sampai mati, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerja sama dengan orang lain.
e. Tanggung jawab terhadap bangsa.
             Suatu kenyataan, bahwa tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuata itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2. Pengabdian dan Pengorbanan
     Wujud tanggung jawab juga beruoa pengabdian dan pegorbanan. Pengabdian dan pengorbanan mempunyai makna yang berdekatan sebagaimana dalam pengertian keduanya berikut ini.
a. Pengabdian
           Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan. Semua itu dilakuka dengan ikhlas. Pengabdian itu hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
          Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan itu berarti pemberian untuk menyatakah kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang  bersifat kebaktian itu meengandung unsur keihklasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
          Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuj jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa, pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
3. Perilaku yang Mencerminkan Tanggung Jawab
     Berikut ini beberapa hal yang mencerminkan perilaku tanggung jawab.
a. Bertindak sesuai aturan dan tidak melanggar aturan.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.
c. Melestarikan lingkungan sekitar.
d. Berpartisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.
e. Berusaha memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
f. Berani bertanggung jawab atas setiap tindakan yang ia lakukan.
4. Hikmah Perilaku Bertanggung Jawab
    Perilaku tanggung jawab memberikan manfaat kepada pelakunya, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang bertanggung jawab mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Roda kehidupan berjalan dengan lancar karena setiap orang menyadari akan tugasnya masing-masing
c. Setiao orang akan mematuhi peraturan yang berlaku.
d. Saling menjaga kebersamaan dan menghargai kepentingan orang lain.
e. Menjunjung tinggi kebenaran dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan.

Rabu, 30 Oktober 2019

12 IPA 6 - 12 IPA 2

PERTEMUAN KE 3

1. Macam-macam Tanggung Jawab
     Tujuan manusia berjuang itu utuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia itu juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Allah Ta'ala. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibatnya. Atas dasarini, dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggung jawab terhadap Allah Ta'ala
            Manusia ada tidak dengan sendirinya merupakan mahluk ciptaan  Allah Ta'ala. Tanggung jawab manusia secara teologis dimaksudkan tanggung jawab manusia terhadap Allah Ta'ala, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu, mansia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar diajuhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta'ala menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Manusia diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi ini. Allah menciptakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di lautan untuk kepentingan manusia. Manusia dalam ini  bertanggung jawab u tuk melestarikannya sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Allah yang telah diatur sedemikian rupa dalam syariat islam.



b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
             Menurut sifatnya, manusia dalah mahluk bermoral. Akan tetapi, manusia juga seorang pribadi dan sebagai mahluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut di hadapan orang-orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar manusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga.
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,istri,ayah,ibu,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baim keluarga tetapi tanggung jawab juga meliputi kesehjahteraan, keselamatan, dan kehidupan.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
             Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia, ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan demikian manusia manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Secara kodrati dari sejak lahir sampai mati, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerja sama dengan orang lain.
e. Tanggung jawab terhadap bangsa.
             Suatu kenyataan, bahwa tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuata itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2. Pengabdian dan Pengorbanan
     Wujud tanggung jawab juga beruoa pengabdian dan pegorbanan. Pengabdian dan pengorbanan mempunyai makna yang berdekatan sebagaimana dalam pengertian keduanya berikut ini.
a. Pengabdian
           Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan. Semua itu dilakuka dengan ikhlas. Pengabdian itu hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
          Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan itu berarti pemberian untuk menyatakah kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang  bersifat kebaktian itu meengandung unsur keihklasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
          Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuj jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa, pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
3. Perilaku yang Mencerminkan Tanggung Jawab
     Berikut ini beberapa hal yang mencerminkan perilaku tanggung jawab.
a. Bertindak sesuai aturan dan tidak melanggar aturan.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.
c. Melestarikan lingkungan sekitar.
d. Berpartisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.
e. Berusaha memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
f. Berani bertanggung jawab atas setiap tindakan yang ia lakukan.
4. Hikmah Perilaku Bertanggung Jawab
    Perilaku tanggung jawab memberikan manfaat kepada pelakunya, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang bertanggung jawab mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Roda kehidupan berjalan dengan lancar karena setiap orang menyadari akan tugasnya masing-masing
c. Setiao orang akan mematuhi peraturan yang berlaku.
d. Saling menjaga kebersamaan dan menghargai kepentingan orang lain.
e. Menjunjung tinggi kebenaran dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan.

Selasa, 29 Oktober 2019

12 IPA 5 DAN 12 IPA 4

PERTEMUAN KE 3

1. Macam-macam Tanggung Jawab
     Tujuan manusia berjuang itu utuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia itu juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Allah Ta'ala. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibatnya. Atas dasarini, dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggung jawab terhadap Allah Ta'ala
            Manusia ada tidak dengan sendirinya merupakan mahluk ciptaan  Allah Ta'ala. Tanggung jawab manusia secara teologis dimaksudkan tanggung jawab manusia terhadap Allah Ta'ala, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu, mansia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar diajuhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta'ala menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Manusia diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi ini. Allah menciptakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di lautan untuk kepentingan manusia. Manusia dalam ini  bertanggung jawab u tuk melestarikannya sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Allah yang telah diatur sedemikian rupa dalam syariat islam.



b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
             Menurut sifatnya, manusia dalah mahluk bermoral. Akan tetapi, manusia juga seorang pribadi dan sebagai mahluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut di hadapan orang-orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar manusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga.
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,istri,ayah,ibu,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baim keluarga tetapi tanggung jawab juga meliputi kesehjahteraan, keselamatan, dan kehidupan.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
             Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia, ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan demikian manusia manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Secara kodrati dari sejak lahir sampai mati, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerja sama dengan orang lain.
e. Tanggung jawab terhadap bangsa.
             Suatu kenyataan, bahwa tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuata itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2. Pengabdian dan Pengorbanan
     Wujud tanggung jawab juga beruoa pengabdian dan pegorbanan. Pengabdian dan pengorbanan mempunyai makna yang berdekatan sebagaimana dalam pengertian keduanya berikut ini.
a. Pengabdian
           Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan. Semua itu dilakuka dengan ikhlas. Pengabdian itu hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
          Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan itu berarti pemberian untuk menyatakah kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang  bersifat kebaktian itu meengandung unsur keihklasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
          Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuj jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa, pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
3. Perilaku yang Mencerminkan Tanggung Jawab
     Berikut ini beberapa hal yang mencerminkan perilaku tanggung jawab.
a. Bertindak sesuai aturan dan tidak melanggar aturan.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.
c. Melestarikan lingkungan sekitar.
d. Berpartisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.
e. Berusaha memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
f. Berani bertanggung jawab atas setiap tindakan yang ia lakukan.
4. Hikmah Perilaku Bertanggung Jawab
    Perilaku tanggung jawab memberikan manfaat kepada pelakunya, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang bertanggung jawab mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Roda kehidupan berjalan dengan lancar karena setiap orang menyadari akan tugasnya masing-masing
c. Setiao orang akan mematuhi peraturan yang berlaku.
d. Saling menjaga kebersamaan dan menghargai kepentingan orang lain.
e. Menjunjung tinggi kebenaran dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan.

Senin, 28 Oktober 2019

12 IPA 1

PERTEMUAN KE 3

1. Macam-macam Tanggung Jawab
     Tujuan manusia berjuang itu utuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia itu juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Allah Ta'ala. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibatnya. Atas dasarini, dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggung jawab terhadap Allah Ta'ala
            Manusia ada tidak dengan sendirinya merupakan mahluk ciptaan  Allah Ta'ala. Tanggung jawab manusia secara teologis dimaksudkan tanggung jawab manusia terhadap Allah Ta'ala, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu, mansia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar diajuhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta'ala menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Manusia diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi ini. Allah menciptakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di lautan untuk kepentingan manusia. Manusia dalam ini  bertanggung jawab u tuk melestarikannya sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Allah yang telah diatur sedemikian rupa dalam syariat islam.



b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
             Menurut sifatnya, manusia dalah mahluk bermoral. Akan tetapi, manusia juga seorang pribadi dan sebagai mahluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut di hadapan orang-orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar manusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga.
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,istri,ayah,ibu,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baim keluarga tetapi tanggung jawab juga meliputi kesehjahteraan, keselamatan, dan kehidupan.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
             Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia, ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan demikian manusia manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Secara kodrati dari sejak lahir sampai mati, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerja sama dengan orang lain.
e. Tanggung jawab terhadap bangsa.
             Suatu kenyataan, bahwa tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuata itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2. Pengabdian dan Pengorbanan
     Wujud tanggung jawab juga beruoa pengabdian dan pegorbanan. Pengabdian dan pengorbanan mempunyai makna yang berdekatan sebagaimana dalam pengertian keduanya berikut ini.
a. Pengabdian
           Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan. Semua itu dilakuka dengan ikhlas. Pengabdian itu hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
          Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan itu berarti pemberian untuk menyatakah kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang  bersifat kebaktian itu meengandung unsur keihklasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
          Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuj jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa, pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
3. Perilaku yang Mencerminkan Tanggung Jawab
     Berikut ini beberapa hal yang mencerminkan perilaku tanggung jawab.
a. Bertindak sesuai aturan dan tidak melanggar aturan.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.
c. Melestarikan lingkungan sekitar.
d. Berpartisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.
e. Berusaha memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
f. Berani bertanggung jawab atas setiap tindakan yang ia lakukan.
4. Hikmah Perilaku Bertanggung Jawab
    Perilaku tanggung jawab memberikan manfaat kepada pelakunya, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang bertanggung jawab mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Roda kehidupan berjalan dengan lancar karena setiap orang menyadari akan tugasnya masing-masing
c. Setiao orang akan mematuhi peraturan yang berlaku.
d. Saling menjaga kebersamaan dan menghargai kepentingan orang lain.
e. Menjunjung tinggi kebenaran dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan.

Jumat, 25 Oktober 2019

12 IPA 3 - 12 IPS 2


PERTEMUAN KE 3

1. Macam-macam Tanggung Jawab
     Tujuan manusia berjuang itu utuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia itu juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Allah Ta'ala. Dengan demikian, tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibatnya. Atas dasarini, dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu sebagai berikut.
a. Tanggung jawab terhadap Allah Ta'ala
            Manusia ada tidak dengan sendirinya merupakan mahluk ciptaan  Allah Ta'ala. Tanggung jawab manusia secara teologis dimaksudkan tanggung jawab manusia terhadap Allah Ta'ala, manusia sadar akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu, mansia harus menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar diajuhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Allah Ta'ala menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Manusia diberi tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi ini. Allah menciptakan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan segala sesuatu yang ada di lautan untuk kepentingan manusia. Manusia dalam ini  bertanggung jawab u tuk melestarikannya sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Allah yang telah diatur sedemikian rupa dalam syariat islam.



b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
             Menurut sifatnya, manusia dalah mahluk bermoral. Akan tetapi, manusia juga seorang pribadi dan sebagai mahluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan untuk berbuat atau bertindak. Sudah barang tentu apabila perbuatan dan tindakan tersebut di hadapan orang-orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga kesalahan. Untuk itulah agar manusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna, maka atas diri manusia perlu diberi tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga.
            Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,istri,ayah,ibu,anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baim keluarga tetapi tanggung jawab juga meliputi kesehjahteraan, keselamatan, dan kehidupan.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
             Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia, ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan demikian manusia manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Secara kodrati dari sejak lahir sampai mati, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerja sama dengan orang lain.
e. Tanggung jawab terhadap bangsa.
             Suatu kenyataan, bahwa tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak dan bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuata itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
2. Pengabdian dan Pengorbanan
     Wujud tanggung jawab juga beruoa pengabdian dan pegorbanan. Pengabdian dan pengorbanan mempunyai makna yang berdekatan sebagaimana dalam pengertian keduanya berikut ini.
a. Pengabdian
           Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat, atau tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan. Semua itu dilakuka dengan ikhlas. Pengabdian itu hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
          Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan sehingga pengorbanan itu berarti pemberian untuk menyatakah kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang  bersifat kebaktian itu meengandung unsur keihklasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
          Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuj jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa, pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
3. Perilaku yang Mencerminkan Tanggung Jawab
     Berikut ini beberapa hal yang mencerminkan perilaku tanggung jawab.
a. Bertindak sesuai aturan dan tidak melanggar aturan.
b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial.
c. Melestarikan lingkungan sekitar.
d. Berpartisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.
e. Berusaha memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.
f. Berani bertanggung jawab atas setiap tindakan yang ia lakukan.
4. Hikmah Perilaku Bertanggung Jawab
    Perilaku tanggung jawab memberikan manfaat kepada pelakunya, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Orang yang bertanggung jawab mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
b. Roda kehidupan berjalan dengan lancar karena setiap orang menyadari akan tugasnya masing-masing
c. Setiao orang akan mematuhi peraturan yang berlaku.
d. Saling menjaga kebersamaan dan menghargai kepentingan orang lain.
e. Menjunjung tinggi kebenaran dan berani mempertanggungjawabkan kesalahan.