Kamis, 29 Agustus 2019

XII IPA 7-XII IPS 2


A.      Pengertian Iman Kepada hari akhir
Iman kepada Hari akhir merupakan rukun iman (pokok keimanan)yang kelima.Rasulullah sallalhualaihi wasalam bersabda :
Yang Artinya ;
“Dari ummar bin khatab radiyallhhuanhu ia berkata “Rassullahu alihiwasallam bersabda iman adalah kamu beriman kepada allah,para malaikat,kitab kitab para rosulnya,hari akhir dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk”(H.R.Muslim)

Beriman kepada hari akhir artinya mempercayai adanya hari akhir dan hal hal yang terjadi pada saat itu,seperti al-ba’as 9hari kebangkitan ).al-hasyr(diiringinya manusia dan jin kepadang mahsyar_.al-hisab (pertanggung jawaban amal perbuatan hamba ),dan seterusnya.Abu al mahasin al-quuqji menjelaskanbahaw iman kepada hari akhir artinya membenarkan adanya kehidupan akhirat dan hal hal yang terjadu disana seperti al-ba’as,al-hisab,al-jaza (hari pembalasan ),al-mizan (ditimbangnya amal perbutan),memberikan buku catatan amal dengan tangan kanan atau kiri atau belakang punngung.berjalan di atas jembatan sirat dan adanya hasud (telaga) rasullah ‘allihi wasallam ,syafaat ,siksaan allah ta’ala pada orang kafir ,pemberian nikmat pada orang mukmin,dan nikmat terbsae yakni melihat zat allah ta’ala bagi penduduk surga.

Hari akhir adalah hari kiamat.disebut hari akhir tersebut bersambung dengan hari yang terakhir dan hari hari dunia atau karena tidak ada malam setelahnya.hari akhir pasti terjadi namun para ulama berbeda pendapat tentang permulaan hari akhir,seperti pada penjelasan berikut.
1.       Dari hasyr sampai tidak ada akhirnya sebagaimana dikatakan oleh asy-syaikh al-bajuri.
2.       Dari hasyr sampai maksudnya penduduk surga ke dalam surga dan penduduk neraka ke dalam neraka ,sebagaiman di sebutkan dalam kitab al-hushun al-hamidiyyah
3.       Dari nafkhah saniyah (tiupan sangkakala ke dua) atau al-bas sampai tidak ada akhirnya.
4.       Dari nafkhah saniyah (al-bas)sampai maksudnya penduduk surga ke dalam surga penduduk neraka kedalam neraka.
5.       Dalam kematian sampai maksudnya penduduk surga kedalam surga penduduk  eraka ke dalam neraka.
Mayoritaa ulama menyebutkn bahwa hari akhir di mualai dari nafkhah saniyah samapi menetapkan penduduk surga dan penduduk neraj adi dalam neraka.





Hari akhir juga di sebut hari kiamat dimana seluruh makluk hidup di atas bumi di atas bumi punah,gunung gunung menjadi debu yang lembut. Kecuali gunung uhud yang di pindahkan ke dala surga sebagaimana firman allah ta’ala berikut.
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
Artinya
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Pada hari itu langit terbela dan lautan menyalakan api. Kemudian allah ta’ala menciptakan bumi baru yang berbeda dengan bumi ini. Bumi tersebut datar sepeti kulit yang halus yang di bentangkan.diatas nya tidak terdapat gunung atu lembah. Bumi ini biasa di sebut sebagai al-and al-mubaddalah (bumi yang telah di gantikan)manusia di bangkitkan dan di hisab di bumi tersebut.

Senin, 26 Agustus 2019

XI IPS 2


A.Ketentuan Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah swt
1. Pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah swt.
Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya yakin atau percaya. Sedangkan kitab-kitab Allah swt. Berarti firman-firman Allah swt yang dibukukan menjadi sebuah mushaf.Beriman kepada rukun iman yang enam, dan salah satunya adalah beriman kepada kitab-kitab Allah swt, mencakup 3 unsur yakni; meyakini di dalam hati, mengucapkan secara lisan,dan mengamalkannya dalam perbuatan atau perilaku dalam kehidupan sehari hari.
Kedua, yang wajib diimani oleh umat Islam adalah kitab-kitab samawi saja. Artinya, kitab suci yang datang dari langit atau dari Allah swt. Sedangkan kitab suci yang bukan samawi, artinya bukan datang dari Allah swt. bagi umat Islam tidak boleh diyakini, tetapi hanya dimengerti saja.
Ketiga, di dalam perintah beriman kepada kitab-kitab Allah swt. timbul perbedaan selanjutnya, yakni; antara kitab dan suhuf, Kitab berarti kumpulan brman Allah swt yang telah dibukukan menjadi sebuah mushaf. Sedangkan suhuf merupakan firman Allah swt. yang berbentuk lembaran-lembaran, dan tidak dibukukan, tetapi tetap memiliki kebenaran yang sempurna, karena suhuf juga merupakan firman dari Allah swt.
Sebagai umat Islam, beriman kepada kitab-kitab Allah swt. harus ditempa secara terus-menerus, sehingga iman tersebut menjadi sempurna. Beriman kepada rukun iman yang enam, dan salah satunya adalah beriman kepada kitab-kitab Allah swt. mencakup tiga unsur, yakni: meyakini di dalam hati, mengucapkan secara lisan, dan mengamalkannya dalam perbuatan atau perilaku kehidupan sehari-hari.

Jumat, 23 Agustus 2019

BAB 2 HIKMAH SIKAP IHSAN KELAS 12 IPA 3-12 IPS 2


Hikmah sikap Ihsan dalam kehidupan sehari-hari
a.       Nasihat dari orang lain merupakan kontrol untuk melakukan introspeksi (muhasabah)
b.       .Mengingatkan diri sendiri untuk konsekuen (jika kita sebagai pemberi nasihat).
c.        Selalu menjaga kebersihan hati dan pikiran dari niat dan rencana kotor/tercela.
d.       Terjalinnya persatuan dan persaudaraan antara pemerintah dan semua lapisan masyarakat.
e.        .Terjaganya lingkungan dari kemaksiatan dan penyakit sosial.
f.        Terciptanya keadilan, keamanan, ketentraman, dan kedamaian dalam masyarakat.
g.        Mendapat balasan kebaikan dari Allah Swt., didunia dan akhirat.
h.        Arti Surah Ali Imran
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS. 3:110)
i. Mengamalkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam bahwa agama ini adalah nasihat sehingga kita senantiasa saling menasehati sesama muslim.
       J.  Mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala karena mampu berbagi kebaikan kepada orang lain
          k.Mampu mengontrol diri dan menahan emosi karena selalu mendapatkan nasihat dari orang lain.
          l.Mempunyai banyak teman dan disukai orang lain karena kebaikan yang kita lakukan terhadap mereka.

Senin, 19 Agustus 2019

TOLERANSI QURAN SURAT YUNUS 40-41 DAN AL MAIDAH 32 KELAS XI IPS 2


BAHAN AJAR KE 3


1.     Menjelaskan isi kandungan Q.S Yunus ayat 40-41, Al-Maidah ayat 32, serta Hadist terkait
2.     Bersikap toleran,rukun dan menghindarkan diri dari rindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S Yunus : 40-41 dan Al-Maidah : 32 serta hadist terkait
3.     Memahami manfaat dan hikmah sikap toleran,rukn dan menghindarkan diri dari sikap kekerasan
4.     Mengidentifikasi hukum bacaan Q.S Yunus 40-41
5.     Menunjukkan perilaku saling menolong sebagai cerminan beriman kepada Rasul-rasul ALLAH SWT
6.     Menjelaskan ciri-ciri orang beriman kepada rasul-rasul ALLAH.SWT
7.     menyebut 5 macam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang tidak halal,merugikan orang lain
8.     Mengemukakan alasan (dalil) naqli bahwa jual beli yang mengandung unsur kecurangan itu hukumnya haram
9.     mengemukakan perbedaan antara perbankan konvensional dan perbankan syariah



 Jawab :
 1.Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan dari surah Yunus ayat 40 hingga 41, antara lain :  

1.     Tidak memaksa orang lain untuk menjalankan agama dan kepercayaan kita.
2.     Senantiasa bersabar dan tawakal atas ujian-ujian yang senantiasa datang ke kehidupan kita, baik yang berasal dari keluarga sendiri, maupun orang-orang kafir.
3.     Menjunjung tinggi sikap toleransi antar umat beragama.
Memberikan kebebasan terhadap orang lain untuk menjalankan kepercayaan dan apa yang ia anut.
4.     Tetap berdakwah dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan Islam untuk umat Islam sendiri dan Non-Islam.Bergaul terhadap antar umat beragama dengan penuh etika, sopan,dan santun.
5.     Tidak menyimpan dendam terhadap orang lain, sebab segala yang kita perbuat di dunia ini akan mendapatkan pertanggung jawaban sesuai dengan apa yang diperbuat.
o    Hadits yang terkait 
                “Telah menceritakan kepada kami Abdillah, telah menceritakan kepada saya Abi telah menceritakan kepada saya Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran).” (H.R. al-Bukhori)
Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan dari surah Al-Ma’idah ayat 32, antara lain :

1.     Tidak melakukan tindak kekerasan maupun bullying terhadap orang lain.
2.     Bekerja dengan penuh tanggung jawab, seperti menjadi dokter dengan penuh hati-hati dan tanggung jawab dimana nyawa seorang manusia cukup bergantung padanya.
3.     Tidak melakukan hukum Qisas apabila pelaku tidak terbukti dengan benar.
4.     Senantiasa mencintai dan melindungi terhadap lingkungan sekitar.
5.     Menyisihkan sebagian harta kita untuk menafkahi orang lain guna meneruskan kelangsungan hidupnya.
6.     Tidak bersikap apatis kepada orang yang membutuhkan.
  Hadits Terkait 
“Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat)
bertanya, “Wahai Rasûlullâh, apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syirik kepada Allâh, sihir, membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”. (HR Al-Bukhari : 2615, 6465 dan HR Muslim : 89)
2. Jawaban belum di temukan :(

3.Memahami manfaat dan hikmah sikap toleran,rukn dan menghindarkan diri dari sikap kekerasan :

·         biasanya bisa membuat hati lebih nyaman dan tenteram 
·         bisa mengurangi musuh 
·         tidak meresahkan masyarakat 
·         tidak mendapatkan luka
sumber : https://brainly.co.id/tugas/1236492

4.surah yunus ayat 40-41 lengkap dengan hukum bacaannya dan artinya.
surat yunus ayat 40 :  ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ۚ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﻔْﺴِﺪِﻳﻦَ
artinya : Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan


tajwid atau hukum bacaannya:
وَمِنْهُمْ izhar halqi karena ada nun mati bertemu ha'
وَمِنْهُمْ مَنْ idgham mimi atau idghom mutamatsilain karena ada mim mati bertemu mim
مَنْ يُؤْمِنُ idgham bighunnah karena ada nun mati bertemu ya' tidak dalam satu kalimah
بِهِ وَ mad shilah qashirah karena ada ha' dhomir bertemu dengan huruf selain hamzah
وَمِنْهُمْ izhar halqi karena ada nun mati bertemu ha'
مِنْهُمْ مَنْ idgham mimi karena ada mim mati bertemu mim
مَنْ لَا idgham bila ghunah karena ada nun mati bertemu lam
لَا mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif
بِهِ ۚ وَ mad shilah qashirah karena ada ha' dhomir bertemu huruf selain hamzah
بِالْمُفْسِدِينَ izhar qamariyah karena ada lam ta'rif diikuti mim
دين mad aridh lissukun karena ada mad thobi'i sebelum waqof


surat yunus ayat 41
وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
artinya : Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
 

tajwid atau hukum bacaannya:
وَإِنْ كَذَّبُوكَ ihfa' haqiqi karena ada nun mati bertemu kaf
كَذَّبُوكَ mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun
لِي mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun
عَمَلِي mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun
وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ idzhar syafawi karena ada mim mati bertemu 'ain waqof washol aula (lbh baik terus)
أَنْتُمْ  ihfa' haqiqi karena ada nun mati bertemu ta'
أَنْتُمْ بَرِيئُونَ ihfa' syafawi karena ada mim mati bertemu ba'
بَرِيئُونَ mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun dan dhommah diikuti wawu sukun
مِمَّا ghunnah karena ada mim bertanda baca tasydid
تَعْمَلُونَ mad aridh lissukun karena ada mad thobi'i sebelum waqof

Selasa, 13 Agustus 2019

MACAM-MACAM IHSAN (KELAS XII IPA 5-IPA 4-IPA 3-IPA 7)


Macam – Macam Ihsan

A.      Ihsan kepada Allah

 Ihsan di dalam beribadah kepada Al-khaliq memiliki dua tingkatan:
§  Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, ini adalah ibadah dari seseorang yang mengharapkan rahmat dan ampunan-Nya. Nama lain dari perbuatan ini disebut Maqam al-Musyahadah (مقام المشاهدة). Dan keadaan ini merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya. Sikap seperti ini membuat hatinya terang-benderang dengan cahaya iman dan merefleksikan pengetahuan hati menjadi ilmu pengetahuan, sehingga yang abstrak menjadi nyata.
§  Jika kamu tidak mampu beribadah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu, dan ini ibadah dari seseorang yang lari dari adzab dan siksanya. Dan hal ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama, karena sikap ihsannya didorong dari rasa diawasi, takut akan hukuman. Sehingga, dari sini, ulama salaf berpendapat bahwa, "Barangsiaa yang beramal atas dasar melihat Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dia seorang yang arif, sedang siapapun yang bermal karena merasa diawasi Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dia seorang yang ikhlas (mukhlis)."
§  Maka suatu ibadah dibangun atas dua hal ini, puncak kecintaan dan kerendahan, maka pelakunya akan menjadi orang yang ikhlas kepada Allah. Dengan ibadah yang seperti itu seseorang tidak akan bermaksud supaya di lihat orang (riya'), di dengar orang (sum'ah) maupun menginginkan pujian dari orang atas ibadahnya tersebut. Tidak peduli ibadahnya itu tampak oleh orang maupun tidak diketahui orang, sama saja kualitas kebagusan ibadahnya. Muhsinin (seseorang yang berbuat ihsan) akan selalu membaguskan ibadahnya disetiap keadaan.

B.      Ihsan kepada makhluk ciptaan Allah

Berbuat ihsan kepada makhluk ciptaan Allah dalam empat hal, yaitu:
·         Harta
Yaitu dengan cara berinfak, bersedekah dan mengeluarkan zakat. Jenis perbuatan ihsan dengan harta yang paling mulia adalah mengeluarkan zakat karena dia termasuk di dalam Rukun Islam. Kemudian juga nafkah yang wajib diberikan kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya seperti istri, anak, orang-tua, dll. Kemudian sedekah bagi orang miskin dan orang yang membutuhkan lainnya.
·         Kedudukan
Manusia itu bertingkat-tingkat jabatannya. Sehingga apabila dia memiliki kedudukan yang berwenang maka digunakannya untuk membantu orang lain dalam hal menolak bahaya ataupun memberikan manfaat kepada orang lain dengan kekusaannya tersebut.
·         Ilmu
Yakni memberikan ilmu bermanfaat yang diketahuinya kepada orang lain, dengan cara mengajarkannya.
·         Badan
Yakni menolong seseorang dengan tenaganya. membawakan barang-barang orang yang keberatan, mengantarkan orang untuk menunjukan jalan, dan ini termasuk bentuk sedekah dan bentuk ihsan kepada makhluk Tuhan.

Jumat, 09 Agustus 2019

QS Luqman ayat 13-14 dan Al Baqoroh 83 tentang berbuat baik kepada orang lain kelas 12 ipa3 dan 12 ips 2


Ayat dan Hadis tentang Ihsan
Dalam Shahih Muslim dari Umar bin Khattab dan dua riwayat dari Abu Hurairah pada Shahihain:
Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Pada suatu hari, rasulullah S.A.W muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seseorang dan berkata: 'Wahai rasulullah, apakah Iman itu?' Rasulullah S.A.W bersabda: 'Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, para utusan-Nya, dan beriman kepada Hari Kebangkitan akhir'.
Orang itu bertanya lagi: 'Wahai rasulullah, apakah Islam itu?' Rasulullah S.A.W bersabda: 'Islam, yaitu engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan salat fardhu, memberikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadhan'.
Orang itu kembali bertanya: 'Wahai rasulullah, apakah Ihsan itu?' Rasulullah S.A.W bersabda: 'Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu'.
Orang itu bertanya lagi: 'Wahai rasulullah, kapankah Hari Kiamat itu?' Rasulullah S.A.W bersabda: 'Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya. Apabila ada budak perempuan melahirkan majikannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila ada orang yang semula miskin menjadi pimpinan manusia, maka itu termasuk di antara tandanya. Apabila orang-orang yang tadinya menggembalakan ternak saling berlomba memperindah bangunan, maka itu termasuk di antara tandanya. Ada lima hal yang hanya diketahui oleh Allah'.
Kemudian rasulullah S.A.W membaca surat Luqman ayat 34: "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya saja lah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dia lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim, dan tiada seorang pun dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
Kemudian orang itu berlalu. Lalu rasulullah S.A.W bersabda: 'Panggillah orang itu kembali!'. Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka rasulullah S.A.W bersabda: 'Itu tadi adalah Jibril, yang datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka'.

Surah Luqman ayat 13 dan 14

13. wa-idz qaala luqmaanu liibnihi wahuwa ya’izhuhu yaa bunayya laa tusyrik biallaahi inna alsysyirka lazhulmun ‘azhiimun
Terjemahan (artinya)
13.Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
14. wawashshaynaa al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii ‘aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru
Terjemahan (artinya)
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
kanduagan:
1. Larangan menyekutukan Allah Ta’ala
2. Larangan berbuat Syirik
3.Kewajiban berbakti kepada ibu dan bapak
4. Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia
5. Bersyukur kepada Allah SWT dan kedua orang tua
Surah Al Baqarah Ayat  83
 Wa iż akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla lā ta'budụna illallāha wa bil-wālidaini iḥsānaw wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wa qụlụ lin-nāsi ḥusnaw wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāh, ṡumma tawallaitum illā qalīlam mingkum wa antum mu'riḍụn
Terjemah Arti
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
Kandungan: