Kamis, 05 November 2020

10 IPS 3

 SEBELUM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN BAPAK SELALU MENGINGATKAN UNTUK SHOLAT DHUHA DAN SHOLAT 5 WAKTUNYA JANGAN KELUPAAN


NIKMATNYA  MENCARI ILMU DAN INDAH NYA

BERBAGI PENGETAHUAN 

 

Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting. 

Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Swt. menjanjikan dengan derajat yang tinggi di

sisi-Nya, apalagi di sisi manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah saw. yang menganjurkan

setiap umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya. Rasulullah Saw. menyatakan bahwa

orang-orang yang menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang yang berjihad di jalan

Allah Swt. Bahkan Rasululloh saw. memerintahkan agar menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di

negeri terdekat saja, tetapi Allah Swt. memerintahkan mencari ilmu walau harus dengan jarak

yang sangat jauh. “Carilah ilmu hingga ke negeri Cina!” Demikian sabdanya sebagai motivasi

kepada umat Islam untuk selalu bersemangat dalam menuntut ilmu. 

A. Memahami Makna Ilmu dan Keutamaannya

1. Kewajiban menuntut ilmu

 

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali 

ayat al-Qur‟ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar,

baik kewajiban tersebut ditujukan kepada lakilaki maupun perempuan. Bahkan wahyu

pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah

dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia

dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar

(manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S.

al-„Alaq/96:1-5) 

 

Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa 

agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis

kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan

Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut

ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan.

2. Hukum Menuntut Ilmu

Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang

bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram,

dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu

yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib

itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu kifayah dan fardu „ain. 

a. Fardu Kifayah Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang

harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan

kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmuilmu

lainnya.


Fardu „Ain Hukum mencari ilmu menjadi fardu „ain jika ilmu itu tidak boleh

ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi,

seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara

beribadah, dan sebagainya. 

3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu

a. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. 

b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti 

c. Merupakan sedekah yang paling utama 

d. Lebih utama daripada seorang ahli ibadah 

e. Lebih utama dari śalat seribu raka‟at

f. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah

g. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga

B. Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu

1. Artinya : “tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk

memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan

kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat

menjaga dirinya” (Q.S. at-Taubah/9:122)


2. Kandungan Ayat

 Dalam ayat tersebut, Allah Swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang

mukmin berangkat ke medan perang, apabila peperangan itu dapat dilakukan oleh

sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat,

sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi tekun menuntut ilmu dan

mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan

secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif serta

bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan.   

 Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan

nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan perang. Dalam hal ini

Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik berkata,

Rasulullah saw. bersabda, „Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para

syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah

syuhada”. (H.R. Ibnu Najar) 

 Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta mengamalkan nya

dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama itu kepada yang belum

mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan tugas umat dan tugas setiap pribadi 

muslim sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masing-masing, karena

Rasulullah saw. telah bersabda;

 Artinya: “Dari „Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda;

“Sampaikanlah olehmu (apa-apa yang telah kamu peroleh) dariku walaupun hanya

satu ayat al-Qur‟ān”. (H.R. Bukhari)

 Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti

hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan

lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan. Selain itu, dapat

melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya.

Dengan demikian, umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera di dunia dan di

akhirat.

 Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk

mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan apabila ada orang-orang Islam

yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan

atau keuntungan pribadi saja,. Apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai

kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima

pengetahuan.

kalian baca nanti ada pertanyaan dari bapak untuk materi tentang mencari ilmu

 

10 komentar: