Jumat, 27 September 2019

SOAL PTS DAN KUNCI JAWABAN PAI KELAS 12


SOAL UJIAN AGAMA TENGAH SEMESTER
1.       Tuliskan contoh idghom bilaghunnah dan idghom bighunnah masing-masing 1….
2.       Tuliskan 3 perilaku yang mencerminkan  sikap berfikir kritis dsn bersikap demokratis dalam kehidupan sehari-hari….
3.       Tuliskan 5 hikmah sikap berpikir kritis dan demokratis….
4.       Siapakah nama lengkap Luqman
5.       Tuliskan lafal mufrodat yang berarti “janganlah kamu menyembah selain allah” adalah….
6.       Bagaimana cara bersyukur terhadap kedua orang tua…
7.       Tuliskan pengertian beriman kepada hari akhir
8.       Tuliskan (1) dalil tentang hari akhir (arabnya)…..
9.       Tuliskan 5 tanda-tanda kiamat kecil…..
10.   Apakah tugas nabi isa menurut hadits muslim…. 


Jawaban
1.       A Idghom bighunnah

Man yufsidu 

                          B idghom bilaghunnah                    

                              لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ  

              

2.      A. menerima dan taat dalam melaksanakan keputusan musyawarah
B. berlapang dada, pemaaf, dan memohonkan ampun kepada allah Ta’ala
C. bersikap lemah lembut dalam menyelesaikan masalah dan tidak bertindak kasar

3.      A. berhati –hati dalam segala aktivitas
B. tidak mudah terpengaruh oleh isu dan provokasi
C. tidak menghina kekurangan orang lain
D. menghormati pendapat orang lain
E. mempunyai banyak teman

4.      Nama lengkap lukman : lukman bin Anqa bin Sadun

5.      لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ

6.      Cara bersyukur kepada orang tua adalah dengan menyayanginya dengan sepenuh hati, membuatnya bahagia taat apa yang di perintahkan dan tidak berkata kasar

7.      beriman kepada hari akhir artinya mempercayai adanya har akhir dan hal-hal yang terjadi pada saat itu, seperti al-bas(hari kebangkitan) al-asyr(berkumpul di padang mahsyar) al-hisab(perhitungan amal baik)

                     8.  surah al-Mu’minun/ 23: 16     ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ

                  9. 
– banyak terjadi gempa bumi                      - banyaknya orang minum khamar
                         - perzinaan semakin merajalela                   - maraknya musik-msik yang diharamkan
                         - menyebarnya kebodohan
      10.  “dari Abu Hurairah ia berkata, “ Rasulullah sallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, dan           demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-nya. Sudah dekat saatnya dimana akan turun pada kalian (isa) ibnu maryam alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak) dan akan melimpah ruah harta benda hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya” ( H.R. Muslim)                    

                  


Jumat, 20 September 2019

XII IPA 3-XII IPS 2


BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 1
Iman Kepada Qada dan Qadar
A.Pengertian Qada dan Qadar
                Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini,baik yang berupa kebaikan maupun keburukan, terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Qada menurut Bahasa memiliki beberapa pengertian diantaranya yaitu hukum, keputusan, dan tunai sedangkan menurut istilah , qada adalah:
“Irodatullahi ta’ala alasya afil’azaki ala mahiya alayhi fiymaa la yazalu”
Artinya:
“Indah (kehendak) Allah pada azal (keberadaan tanpa permulaan) terhadap segala sesuatu (makhluk) sesuai kehendak-Nya dan kehendak-Nya tersebut tiada berpenghabisan.”
                Azal artinya keberadaan tanpa permulaan dan bukan berarti zaman atau waktu. Misalnya, Zaid adalah orang alim, berpostur tinggi besar, berkulit putih, berhidung mancung, dan hidup pada masa sekarang . Selain itu , dia juga mempunyai sifat-sifat lainnya. Kehendak Allah Ta’ala yang azali pada Zaid bahwa ia adalah orang alim dan mempunyai sifat-sifat fisik di atas. Itulah yang dinamakn qada.Artinya, Allah Ta’ala telah berkendak untuk menentukan bahwa zaid mempunyai sifst-sifat tertentu tanpa sifat-sifat lainnya.
Qadar menurut Ibnu al-Atsir dalam An-Nihayah fi Gharibi al-Hadis mengatakan, “Qadar menurut Bahasa berasal dari kata qodaro yaqduru qodara (adakalanya huruf dalnya disukunkan,yaitu qodr ) yang artinya kepastian, ukuran, dan peraturan. Menurut istilah qadar adalah:
“Penciptaam Allah Ta’ala terhadap segala sesuatu (makhluk) yang tiada berpenghabisan dengan sifat qudra-Nya sesuai ukuran dan sifat-sifat tertentu sebagaimana yang telah dikehendaki Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Artinya:
                “Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S al-Furqan /25:2)

                Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan Allah Ta’ala.Sifat-sifat yang ada pada makhluk tersebut (seperti brntuk, ukuran, wakyu dan seterusnya) terjadi berdasarkan qadar Allah Ta’ala.Allah Ta’ala.Yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.



Untuk memperjelas pengertian qada dan qadar , perhatikan contoh berikut!
                Pada masa sekarang ini,hidup seorang manusia bernama Zaid. Ia orang yang alim,kaya,rupawan,dan berakhlak baik. Semua yang ada pada Zaid terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Artinya, adanya Zaid dengan sifat-sifat tersebut terjadi dengan qada(kehendak) Allah pada azal dan Allah Ta’ala menciptakannya tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.


Kamis, 19 September 2019

XII 7-XII IPS 2


BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 1
Iman Kepada Qada dan Qadar
A.Pengertian Qada dan Qadar
                Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini,baik yang berupa kebaikan maupun keburukan, terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Qada menurut Bahasa memiliki beberapa pengertian diantaranya yaitu hukum, keputusan, dan tunai sedangkan menurut istilah , qada adalah:
“Irodatullahi ta’ala alasya afil’azaki ala mahiya alayhi fiymaa la yazalu”
Artinya:
“Indah (kehendak) Allah pada azal (keberadaan tanpa permulaan) terhadap segala sesuatu (makhluk) sesuai kehendak-Nya dan kehendak-Nya tersebut tiada berpenghabisan.”
                Azal artinya keberadaan tanpa permulaan dan bukan berarti zaman atau waktu. Misalnya, Zaid adalah orang alim, berpostur tinggi besar, berkulit putih, berhidung mancung, dan hidup pada masa sekarang . Selain itu , dia juga mempunyai sifat-sifat lainnya. Kehendak Allah Ta’ala yang azali pada Zaid bahwa ia adalah orang alim dan mempunyai sifat-sifat fisik di atas. Itulah yang dinamakn qada.Artinya, Allah Ta’ala telah berkendak untuk menentukan bahwa zaid mempunyai sifst-sifat tertentu tanpa sifat-sifat lainnya.
Qadar menurut Ibnu al-Atsir dalam An-Nihayah fi Gharibi al-Hadis mengatakan, “Qadar menurut Bahasa berasal dari kata qodaro yaqduru qodara (adakalanya huruf dalnya disukunkan,yaitu qodr ) yang artinya kepastian, ukuran, dan peraturan. Menurut istilah qadar adalah:
“Penciptaam Allah Ta’ala terhadap segala sesuatu (makhluk) yang tiada berpenghabisan dengan sifat qudra-Nya sesuai ukuran dan sifat-sifat tertentu sebagaimana yang telah dikehendaki Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Artinya:
                “Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S al-Furqan /25:2)

                Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan Allah Ta’ala.Sifat-sifat yang ada pada makhluk tersebut (seperti brntuk, ukuran, wakyu dan seterusnya) terjadi berdasarkan qadar Allah Ta’ala.Allah Ta’ala.Yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.



Untuk memperjelas pengertian qada dan qadar , perhatikan contoh berikut!
                Pada masa sekarang ini,hidup seorang manusia bernama Zaid. Ia orang yang alim,kaya,rupawan,dan berakhlak baik. Semua yang ada pada Zaid terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Artinya, adanya Zaid dengan sifat-sifat tersebut terjadi dengan qada(kehendak) Allah pada azal dan Allah Ta’ala menciptakannya tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.


Rabu, 18 September 2019

XII IPA 6 -XII IPA 2


BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 1
Iman Kepada Qada dan Qadar
A.Pengertian Qada dan Qadar
                Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini,baik yang berupa kebaikan maupun keburukan, terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Qada menurut Bahasa memiliki beberapa pengertian diantaranya yaitu hukum, keputusan, dan tunai sedangkan menurut istilah , qada adalah:
“Irodatullahi ta’ala alasya afil’azaki ala mahiya alayhi fiymaa la yazalu”
Artinya:
“Indah (kehendak) Allah pada azal (keberadaan tanpa permulaan) terhadap segala sesuatu (makhluk) sesuai kehendak-Nya dan kehendak-Nya tersebut tiada berpenghabisan.”
                Azal artinya keberadaan tanpa permulaan dan bukan berarti zaman atau waktu. Misalnya, Zaid adalah orang alim, berpostur tinggi besar, berkulit putih, berhidung mancung, dan hidup pada masa sekarang . Selain itu , dia juga mempunyai sifat-sifat lainnya. Kehendak Allah Ta’ala yang azali pada Zaid bahwa ia adalah orang alim dan mempunyai sifat-sifat fisik di atas. Itulah yang dinamakn qada.Artinya, Allah Ta’ala telah berkendak untuk menentukan bahwa zaid mempunyai sifst-sifat tertentu tanpa sifat-sifat lainnya.
Qadar menurut Ibnu al-Atsir dalam An-Nihayah fi Gharibi al-Hadis mengatakan, “Qadar menurut Bahasa berasal dari kata qodaro yaqduru qodara (adakalanya huruf dalnya disukunkan,yaitu qodr ) yang artinya kepastian, ukuran, dan peraturan. Menurut istilah qadar adalah:
“Penciptaam Allah Ta’ala terhadap segala sesuatu (makhluk) yang tiada berpenghabisan dengan sifat qudra-Nya sesuai ukuran dan sifat-sifat tertentu sebagaimana yang telah dikehendaki Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Artinya:
                “Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S al-Furqan /25:2)

                Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan Allah Ta’ala.Sifat-sifat yang ada pada makhluk tersebut (seperti brntuk, ukuran, wakyu dan seterusnya) terjadi berdasarkan qadar Allah Ta’ala.Allah Ta’ala.Yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.



Untuk memperjelas pengertian qada dan qadar , perhatikan contoh berikut!
                Pada masa sekarang ini,hidup seorang manusia bernama Zaid. Ia orang yang alim,kaya,rupawan,dan berakhlak baik. Semua yang ada pada Zaid terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Artinya, adanya Zaid dengan sifat-sifat tersebut terjadi dengan qada(kehendak) Allah pada azal dan Allah Ta’ala menciptakannya tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.


Selasa, 17 September 2019

XII IPA 5-XII IPA 4


BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 1
Iman Kepada Qada dan Qadar
A.Pengertian Qada dan Qadar
                Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini,baik yang berupa kebaikan maupun keburukan, terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Qada menurut Bahasa memiliki beberapa pengertian diantaranya yaitu hukum, keputusan, dan tunai sedangkan menurut istilah , qada adalah:
“Irodatullahi ta’ala alasya afil’azaki ala mahiya alayhi fiymaa la yazalu”
Artinya:
“Indah (kehendak) Allah pada azal (keberadaan tanpa permulaan) terhadap segala sesuatu (makhluk) sesuai kehendak-Nya dan kehendak-Nya tersebut tiada berpenghabisan.”
                Azal artinya keberadaan tanpa permulaan dan bukan berarti zaman atau waktu. Misalnya, Zaid adalah orang alim, berpostur tinggi besar, berkulit putih, berhidung mancung, dan hidup pada masa sekarang . Selain itu , dia juga mempunyai sifat-sifat lainnya. Kehendak Allah Ta’ala yang azali pada Zaid bahwa ia adalah orang alim dan mempunyai sifat-sifat fisik di atas. Itulah yang dinamakn qada.Artinya, Allah Ta’ala telah berkendak untuk menentukan bahwa zaid mempunyai sifst-sifat tertentu tanpa sifat-sifat lainnya.
Qadar menurut Ibnu al-Atsir dalam An-Nihayah fi Gharibi al-Hadis mengatakan, “Qadar menurut Bahasa berasal dari kata qodaro yaqduru qodara (adakalanya huruf dalnya disukunkan,yaitu qodr ) yang artinya kepastian, ukuran, dan peraturan. Menurut istilah qadar adalah:
“Penciptaam Allah Ta’ala terhadap segala sesuatu (makhluk) yang tiada berpenghabisan dengan sifat qudra-Nya sesuai ukuran dan sifat-sifat tertentu sebagaimana yang telah dikehendaki Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Artinya:
                “Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S al-Furqan /25:2)

                Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan Allah Ta’ala.Sifat-sifat yang ada pada makhluk tersebut (seperti brntuk, ukuran, wakyu dan seterusnya) terjadi berdasarkan qadar Allah Ta’ala.Allah Ta’ala.Yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.



Untuk memperjelas pengertian qada dan qadar , perhatikan contoh berikut!
                Pada masa sekarang ini,hidup seorang manusia bernama Zaid. Ia orang yang alim,kaya,rupawan,dan berakhlak baik. Semua yang ada pada Zaid terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Artinya, adanya Zaid dengan sifat-sifat tersebut terjadi dengan qada(kehendak) Allah pada azal dan Allah Ta’ala menciptakannya tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.


Senin, 16 September 2019

XI IPS 2



KE PERTEMUAN 1

Pengertian Iman Kepada Rasul Allah

                   Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam.Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah swt.untuk menerima wahyu dariNya untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi,
  Rasul adalah orang yang diutus Allah swt.dengan syari’at yang baru untuk menyeru manusia kepadaNya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah swt.untuk menetapkan (menjalankan) syari’at rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa nabi Musa adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak diberikan syari’at yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan syari’at yang dibawa nabi Musa AS.
  Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui dan mengimani 25 Nabi dan Rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk menerima wahyu dari Allah. Lalu apa perbedaan Nabi dan Rasul? Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dan memiliki tugas untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.

{Dalil Iman Kepada Rasul Allah}

                   Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7 dan Al-Mukmin ayat 78 yang artinya: “ Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S.alAnbiya:7)

"Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu.Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil.Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil."         (Q.S.Al-Mukmin78)

Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah swt.adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw. sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.


عَنْ أَبِى ذَر قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًااَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا (رَوَاهُ أَحْمَد)
"Dari Abu Dzar ia berkata: Saya bertanya, wahai Rasulullah : berapa jumlah para nabi? Beliau menjawab: Jumlah para Nabi sebanyak 124.000 orang dan di antara mereka yang termasuk rasul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar." (H.R. Ahmad)

 QS. Al Baqarah ayat 285
Description: QS Al-Baqarah Ayat 285 - Dalil Iman Kepada Rasul Allah
Artinya :
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

 #2. QS. An Nisa’ ayat 136

Description: QS. An Nisa ayat 136 - Dalil Naqli Iman Kepada Rasul Allah


Artinya :      
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
#3. Q.S. Al-Mukmin ayat 78
Description: QS Al-Mukmin ayat 78 - Dalil Naqli Iman Kepada Rasul Allah
Artinya :
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil.Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.”
#4. Q.S An Nahl ayat 36
Description: QS An Nahl ayat 36 - Dalil Naqli Iman Kepada Rasul Allah
Artinya :
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”

5. Q.S Maryam ayat 58
Description: Q.S Maryam ayat 58 - Dalil Naqli Iman Kepada Rasul Allah
Artinya :
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
 #6. Q.S Al Hajj ayat 75
Description: Q.S Al Hajj ayat 75 - Dalil Naqli Iman Kepada Rasul Allah
Artinya :
“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”


Dalil Aqli Iman Kepada Rasul Allah
#1. Rubbiyyah Allah Ta’ala dan rahmat_Nya memastikan pengangkatan rasul dariNya untuk semua umar manusia agar memperkenalkan (Rab) kepada mereka dan membimbingnya menuju jalan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.
#2. Allah Ta’ala menciptakan manusia supaya beribadah kepadaNya, firmanNya, artinya,
“Dan Aku tidak sekali-kali menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu.” (Adz-Dzariyat: 56).
Maka hal ini menuntut adanya pemilihan manusia sebagai rasul agar mengajarkan kepada manusia bagaimana seharusnya beribadah kepada Allah Ta’ala.Sebab yang demikian itulah tugas dan tujuan penciptaan manusia.
#3. Berita dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri tentang kenabiannya, yang dengannya kenabian diakhiri, kewajiban taat dan patuh kepadanya dan keumuman risalah kerasulannya (untuk seluruh manusia).
Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Sesungguhnya aku adalah seorang hamba Allah dan penutup para nabi; dan sesungguhnya Nabi Adam masih berwujud tanah”.
(HR. Bukhari, Ahmad dan Ibnu Hibban) dan hadits-hadits yang lainnya.
#4. Adanya kesaksian dalam kitab Taurat dan Injil mengenai kerasulan dan kenabian Rasulullah SAW dan berita dari Nabis Musa dan Isa AS dalam firman Allah Dan (ingatlah) ketika Isa putera
Maryam berkata:                                              
“Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata. (QS. Ash-Shaff:6).


XII IPA 1


BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 1
Iman Kepada Qada dan Qadar
A.Pengertian Qada dan Qadar
                Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini,baik yang berupa kebaikan maupun keburukan, terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Qada menurut Bahasa memiliki beberapa pengertian diantaranya yaitu hukum, keputusan, dan tunai sedangkan menurut istilah , qada adalah:
“Irodatullahi ta’ala alasya afil’azaki ala mahiya alayhi fiymaa la yazalu”
Artinya:
“Indah (kehendak) Allah pada azal (keberadaan tanpa permulaan) terhadap segala sesuatu (makhluk) sesuai kehendak-Nya dan kehendak-Nya tersebut tiada berpenghabisan.”
                Azal artinya keberadaan tanpa permulaan dan bukan berarti zaman atau waktu. Misalnya, Zaid adalah orang alim, berpostur tinggi besar, berkulit putih, berhidung mancung, dan hidup pada masa sekarang . Selain itu , dia juga mempunyai sifat-sifat lainnya. Kehendak Allah Ta’ala yang azali pada Zaid bahwa ia adalah orang alim dan mempunyai sifat-sifat fisik di atas. Itulah yang dinamakn qada.Artinya, Allah Ta’ala telah berkendak untuk menentukan bahwa zaid mempunyai sifst-sifat tertentu tanpa sifat-sifat lainnya.
Qadar menurut Ibnu al-Atsir dalam An-Nihayah fi Gharibi al-Hadis mengatakan, “Qadar menurut Bahasa berasal dari kata qodaro yaqduru qodara (adakalanya huruf dalnya disukunkan,yaitu qodr ) yang artinya kepastian, ukuran, dan peraturan. Menurut istilah qadar adalah:
“Penciptaam Allah Ta’ala terhadap segala sesuatu (makhluk) yang tiada berpenghabisan dengan sifat qudra-Nya sesuai ukuran dan sifat-sifat tertentu sebagaimana yang telah dikehendaki Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا

Artinya:
                “Dan Dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S al-Furqan /25:2)

                Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam semesta ini terjadi dengan ciptaan Allah Ta’ala.Sifat-sifat yang ada pada makhluk tersebut (seperti brntuk, ukuran, wakyu dan seterusnya) terjadi berdasarkan qadar Allah Ta’ala.Allah Ta’ala.Yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.



Untuk memperjelas pengertian qada dan qadar , perhatikan contoh berikut!
                Pada masa sekarang ini,hidup seorang manusia bernama Zaid. Ia orang yang alim,kaya,rupawan,dan berakhlak baik. Semua yang ada pada Zaid terjadi dengan qada dan qadar Allah Ta’ala.Artinya, adanya Zaid dengan sifat-sifat tersebut terjadi dengan qada(kehendak) Allah pada azal dan Allah Ta’ala menciptakannya tidak ada menjadi ada dengan sifat qudrat-Nya.