Senin, 09 September 2019

XII IPA 1


PERTEMUAN KETIGA

Beberapa Kejadian Pada Hari Akhir
     Setelah tanda-tanda kiamat yang besar di atas terjadi,terjadilah kiamat pada orang-orang kafir.Seratus tahun sebelumnya,berembus angin dibawah ketiak setiap muslim sehingga semua umat islam meninggal dunia dan yang yang tersisa hanya orang-orang kafir.Malaikat israfil meniup sangkakala sehingga orang-orang kafir terkejud mendengar suara ini karena suaranya sangat keras dan dahsyat.Mereka semua mati.Demikian juga seluruh jin.setelah manusia mati,para malaikat dan yang terakhir mati adalah malikat izrail.sebagian ulama mengatakan bahwa sebagian ulama seperti malaikat penjaga surga penjaga neraka dan humlatul arsy (malaikat pembawa arsy)tidak mati.Demikian juga para bidadari di surga dan para wildan (pelayan surga).
    Selanjutnya allah ta’ala menghidupkan malikat israfil dan meniup sangkakala yang kedua setelah 40 tahun sehingga orang-orang yang mati bangkit dari dalam kuburnya.Seelah itu,terjadi proses kiamat yang berlangsung selama 50.000 tahun.Allah ta’ala berfirman:
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ
 Artinya:          
 Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
     Namun,disebutkan dalam hadis sahih bahwa bagi orang mukmin yang bertakwa,waktu yang sedemikian lama tersebut terasa kurang dari satu kali salat wajib (maktubah)dan bagi orang mukmin pelaku dosa besar pertengahan antara keduanya (tidak selama yang dirasakan oleh orang kafir dan tidak secepat yang dirasakan oleh orang mukmin).
     Kiamat memiliki 50 tahapat yang masing-masing berlangsung selama seribu tahun. Diantara tahapan kiamat adalah sebagai berikut.
1.      Yaum al-basi,yaitu keluarnya orang orang-orang yang meninggal dunia dari dalam kubur setelah jasad mereka yang hancur dimakan tanah dikembalikan,jika termasuk jasad yang dimakan oleh tanah. Jasad para nabi,orang yang mati syahid,dan sebagian wali tidak hancur dimakan tanah karena allah ta’ala memuliakan mereka. Allah ta’ala berfirman tentang hari kebangkitan:
ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
Artinya:
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.(Q.S.Al-mu’minun/23:16)
2.      Al-hasyr, yaitu dikumpulkannya seluruh manusia setelah mereka dibangkitkan pada suatu tempat yang disebut dengan al-mahsyar.Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa al-mahsyar adalah tanah syam (palestina,suriah,libanon,dan yordania).Semuanya akan digiring ke bumi yang baru, tidak ada lembah dan gunungnya.Allah ta’ala berfirman:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
Artinya:
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.(Q.S.Ibrahim/14:48)
            Manusia di al-mahsyar terbagi menjadi tiga bagian ,yaitu sebagai berikut:
a.         Orang yang bertaqwa;mereka digiring ke mahsyar dengan berbusana lengkap,berpkaian memakai tutup kepala dan alas kaki, serta mengendarai unta yang pelannya terbuat dari emas.
b.         Orang-orang mukmin pelaku dosa besar mereka digiring dalam keadaan telanjang tidak memakai tutup kepala dan alas kaki
c.         Orang kafir;mereka diseret pada muka-muka mereka dengan kaki diatas dan kepala dibawah
 ALLAH Ta’ala berfirman:
وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا ۖ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
Artinya:
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya(Q.S. Al-isra/17:97)
3.      Al Hisab,yaitu ditunjukannya perbuatan-perbuatan para hamba allah ta’ala yang telah mereka lakukan di dunia kepada mereka
            Rasulullah saw bersabda:       
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِم
Artinya:.
Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskantentang masa mudanya untuk apa ia gunakantentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772 dan Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah al-AHadits ash-Ashahihah no. 946)

4.      Al-Mizan,yaitu timbangan yang dipergunakan untuk menimbang perbuatan-perbuatan para hamba.Layaknya timbangan didunia,timbangan amal tersebut memiliki dua neraca timbangan dan satu tiang penyangga.Allah ta’ala berfirman:

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Artinya:

Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. (Q.S.Al-anbiya/21:47)

Keadaaan manusia ketika ditimbang menggunakan mizan pada hari kiamat adalah sebagai berikut.
a.         Orang mukmin.
1.    seorang mukmin yang kebaikannya lebih banyak dari keburukannya langsung masuk surga tanpa azab karena allah ta’ala mengampuni dosa-dosanya.
2.    seorang mukmin yang keburukannya lebih banyak dari kebaikannya, bergantung kepada kehendak allah.Apabila allah ta’ala berkehendak mengampuninya maka ia akan langsung masuk surga namun jika allah tidak mengampuninya maka ia akan disiksa di neraka terlebih dahulu dan pada akhirnya ia akan masuk surga sebab ia memiliki keimanan.
3.    seorang mukmin yang antara kebaikan dan keburukannya sama yang disebut dengan ashabu al-a’raf mereka tidak masuk neraka.Namun ,mereka menunggu untuk masuk surga di pagar surga sampai penduduk surga golong pertama masuk surga.
b.        Orang kafir.
Orang kafir tidak memiliki kebaikan sama sekali sebab kebaikan kebaikan yang dilakukan oleh orang kafir tidak diterima oleh allah ta’ala.Keburukannya diletakkan dineraca timbangan yang satu sedangkan neraca timbangan yang lain kosong.Mereka langsung masuk neraka untuk selama-lamanya.

5.      Neraka,yaitu tempat azab yang abadi bagi orang yang kafir dan mereka tidak keluar selamanya.Orang fasiq disiksa didalam neraka untuk sementara waktu kemudian dikeluarkan dan masuk surga.
Allah ta’ala berfirman:

وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
Artinya:
Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka(Q.S.Al-baqarah/2:167)

6.      Surga yaitu tempat kenikmatan yang abadi.Nikmat di dalam surga ada dua macam,yaitu sebagai berikut:
a.         Nikmat yang khusus untuk orang yang bertaqwa,yaitu nikmat yang belum pernah terdengar oleh telinga,terucap dengan lisan,dan terlintas dalam hati manusia.Dalam sebuah hadis qudai allah ta’ala berfirman

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Artinya                            
“Allah k berfirman, ‘Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam kalbu manusia’.”(H.R.Al-bukhari)
b.      Nikmat yang diberikan kepada semua penduduk surga. rasulullah saw berabda:
يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلَا تَبْأَسُوا أَبَدًا
Artinya:
(Di surga) ada yang berseru kepada para penghuni surga : “Sesungguhnya kalian akan sehat selalu dan tidak akan pernah sakit selamanya…kalian akan hidup dan tidak akan mati selama-lamanya…, kalian akan terus muda dan tidak akan tua selama-lamanya….dan kalian selalu dalam kenikmatan dan tidak akan kesulitan selama-lamanya…(HR Muslim)
7.      Sirat,yaitu sebuah jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam yang dilewati oleh semua orang yang salah satu ujungnya berada di bumi mubaddalah (bumi baru yang diciptakan oleh allah ta’ala sebagai ganti dari bumi yang kita tempati yang telah hancur) sedangkan ujung yang lain berada ditempat sebelum surga
            Abu sa’id al khudri menceritakan:     
https://era-m.us/fckfiles/image/jemb_02.jpg
“Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat berkata: ”Ya Allah, selamatkanlah. Selamatkanlah.”  Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya.” (HR Ahmad 23649)
Maksud dari pernyataan ini bukan berarti bahwa hakikat sirat kenyataannya seperti itu namun pernyataan itu menunjukkan bahwa bahaya melewati sirat itu sangat besar karena sirat itu berbentuk lebar sebagaimana dijelaskan dalam sebuah riwayat ketika rasulullah saw ditanya tentang sirat kemudian beliau menjawab:
licin yang menggelincirkan kaki”
Sulit atau mudahnya seseorang melewati sirat tergantung pada ketaatan dan kemaksiatannya karena yang menjadikan seseorang melewati sirat dengan mudah atau tidak adalah amal perbuatannya masing-masing
     Keadaan orang yang melewati sirat terbagi menjadi dua bagian,yaitu sebagai berikut
a.       Sebagian orang yang melewati sirat dengan menginjaknya diselamatkan oleh allah ta’ala dan masuk surga dan sebagian terjatuhkedalam neraka
b.      sebagian berjalan melewati sirat secepat kedipan mata,secepat kilat,secepat angin ,secepat kuda, yang amat kencanmg berlari,dan ada yang merangkak secara pelan-pelan sebagaimana dijelaskan dalam sebuaha hadis riwayat muttafaq alaih
8.      Haud(Telaga)yaitu tempat yang telah disediakan oleh allah ta’ala sebagai tempat minuman untuk penduduk surga sebelum masuk surga dan setelah melewati sirat.Setelah itu mereka tidak pernah merasa haus sama sekali.Setiap nabi mempunyai haud tersendiri untuk umatnya.Haud terbesar adalah haud rasulullah yang lebar dan panjangnya sejauh perjalanan satu bulan serta diatasnya telah tersedia cangkir-cangkir sebanyak jumlah bintang dilangit.Minumannya lebih putih dari susu,lebih manis dari madu,dan lebih wangi dari bau minya misik.Rasulullah saw bersabda:
عن عَبْد اللهِ بْنُ عَمْرٍو قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : حَوْضِي مَسِيرَةُ شَهْرٍ مَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنَ اللَّبَنِ وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ وَكِيزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ مَنْ شَرِبَ مِنْهَا فَلاَ يَظْمَأُ أَبَدًا (رواه مسلم
Rasulullah saw. bersabda: “Telagaku seluas perjalanan selama satu bulan dan panjang tepi-tepinya sama demikian. Airnya lebih putih dari susu, wanginya lebih wangi dari minyak misk, cangkirnya sejumlah bintang-bintang yang ada di langit. Barang siapa yang telah meminum air telaga tersebut niscaya dia tidak akan merasa haus untuk selama-lamanya”
9.      Syafaat,yaitu meminta kebaikan pada allah ta’ala untuk orang-orang mukmin pelaku dosa besar.Allah ta’ala berfirman:
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ
Arti: Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.(Q.S.Al-anbiya/21:28)



Rasulullah saw bersabda:
شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِ
Artinya:
(Syafa’atku kelak bagi pelaku dosa besar dari kalangan umatku)
Syafaat terbagi menjadi 3 macam,yaitu sebagai berikut:
a.       Syafaat uzma,yaitu syafaat untuk menyelamatkan umat manusia dari panasnya sinar matahari pada hari kiamat.Syafaat ini hanya milik rasulullah saw.Disebut dengan syafaat uzma (syafaat besar)karena tidak hanya diberikan untuk umat rasulullah saw saja,tetapi juga diberikan untuk umat-umat para nabi terdahulu.
b.      Syafaat yang diberikan sebelum masuk neraka untuk membebaskan para pelaku dosa besar dari siksa neraka sehingga mereka langsung masuk surga tanpa disiksa terlebih dahulu di neraka.
c.       Syafaat yang diberikan setelah masuk neraka untuk meringankan para pelaku dosa besar dari siksa neraka sehingga yang seharusnya seseorang masih disiksa di neraka namun ia dikeluarkan dari neraka karena mendapatkan syafaat.
10.  Melihat allah(ru’yatullah) tanpa kaif(tanpa disifati dengan sifat makhluk )dan tanpa tempat-bagi penduduk surga dengan mata kepala.Allah ta’ala berfirman:
 إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (٢٣)وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ ٢٢)
            Artinya:          
“(22)wajah-wajah(orang mukmin)pada hari itu berseri-seri,(23)memandang tuhannya.”(Q.S.Al-qiyamah/75:22-23)
              Imam abu hanifah ra mengatakan:
“Allah akan dilihat diakhirat.Orang-orang mukmin melihatnya dan mereka didalam surga dengan mata-mata kepla mereka dengan tanpa menyerupakan dan tanda disifati dengan sifat makhluk,tanpa ukuran dan tidak ada jarak diantara allah dan antara makhluknya.”
E.Bersikap Mawas Diri dan Taat Beribadah sebagai Refleksi dari Iman kepada hari akhir
     Beriman kepada hari akhir menjadikan kita sadar bahwa hidup didunia hanya sementara dan ada kehidupan setelah kematian.Kehidupan didunia ada kalanya menyenangkan dan ada kalanya menyedihkan.Tidak ada tempat di akhirat kecuali surga dan neraka.Orang yang rajin beribadah dan gemar melakukan kebaikan akan mendapatkan kenikmatan sedangkan orang enggan beribadah akan mendapatkan siksaan.

     Bersikap mawas diri dengan selalu mengarahkan diri kepada hal-hal yang baik dan mengekang hawa nafsu adalah refleksi iman terhadap adanya hari akhir.memperbanyak amal kebaikan dan mencari bekal untuk kehidupan akhirat merupakan pengalaman dari sabda rasulullah saw berikut.
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya:                                                     
     “orang yang pandai adalah yang mampu mendudukkan nafsunya dan melakukan amalan untuk setelah kematian dan orang yang lemah adalah mengikuti nafsunya dan berandai-andai kepada allah”(H.R At-tirmizi)
     Orang yang beriman kepada hari akhir pasti akan selalu taat dalam beribadah karena ia yakin bahwa seseorang yang melakukan kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan dan sebaliknya seseorang yang melakukan kejahatan pasti akan dibalas dengan siksaan.Itulah sebabnya hari akhir disebut juga dengan hari kiamat.
F.Perilaku yang Mencerminkan Iman Kepada Hari Akhir
     Orang yang beriman kepada hari akhir akan tercermin dalam kehidupan sehari-hari perilaku-perilaku berikut
1.        Selalu menjaga keimanannya sampai meninggal dunia karena kebahagiaannya diakhirat ditentukan oleh akhir kehidupannya.Rasulullah saw bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Artinya:
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” 
2.        Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan (menjalankan perintah allah dan menjauhi larangan allah)karena yakin bahwa hanya dengan bekal takwa akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di hari kiamat.Allah ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌبِمَاتَعْمَلُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S.Al-hasyr/59:18)
3.        Berkata baik atau memperbanyak diam jika perkataannya tidak ada manfaatnya.
4.        Berbuat baik kepada tetangga dan tidak menyakitinya.
5.        Memuliakan tamu.
            Keterangan no 3-5 diatas berdasarkan hadis berikut
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. [رواه البخاري ومسلم]
Artinya:
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].
6.      Tidak minum minuman keras dan tidak duduk menemani orang yang minum minuman alkohol keras.Rasulullah saw bersabda:
ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻳﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻵﺧﺮ؛ ﻓﻼ ﻳﻘﻌﺪﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺎﺋﺪﺓ ﻳﺪﺍﺭ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺑﺎﻟﺨﻤﺮ
Artinya:
”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah duduk pada meja makan yang di situ dihidangkan khamer (minuman keras)”.
7.      Menyambung tali persaudaraan.Rasulullah saw bersabda
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar