Jumat, 30 Juli 2021

10 IPS 2

  Sekolah                              :SMA  AL Azhar 3 Bandar Lampung

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester                    : X /Ganjil

Materi Pokok                       : Kontrol diri,Prasangka baik dan Persaudaraan

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1          Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama. 

assalamualaikum,Anak-anak ku jangan lupa sebelum belajar untuk solat dhuha dan membaca Quran

Mengenal Kontrol Diri Prasangka Baik,dan Persaudaraan Dalam Islam

A.Sikap Kontrol Diri (Mujahadah An-Nafs)


Arti Mujahadah menurut bahasa adalah perang,menurut aturan syara’ adalah perang melawan musuh musuh allah swt.,dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis-suu’ dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara’ (agama).


1. Dasar Hukum Mujahadah An-Nafs. Terdapat Dalam Qs.An-Anfal (8) ayat 72.


2.Urgensi Mujahadah Bagi Kehidupan.


 Mujahadah adalah syarat mendapat petunjuk .hidayah atau pentujuk allah hanya diberikan kepada siapa yang sanggup bermujahadah; berusaha bersungguh sungguh dalam menunaikan tanggung jawab agama yaitu tanggung jawab melaksanakan tuntunan keimanan dan amal amal saleh.Berdasarkan hakikat ini Allah swt.membimbing Rasulullah saw.dalam membuat perubahan dalam diri para shabat dari kondisi jahiliah kepada islam melalui proses tazkiyah (menyucikan diri dari aqidah yang sesat dan akhlak yang buruk) dan tarbiyah (mempelajari dan membina keimanan yang benar dan membetuk perilaku yang dipuji) dengan cara bermujahadah.


3.Manfaat Mujahadah Terhadap Jiwa.


Berikut ini manfaat mujahadah terhadap jiwa:


a).Menundukan jiwa dan nafsu agar taat kepada Allah swt.
b).Menjauhkan jiwa dari syahwat serta mencegah hari agar tidak hanya berangan angan dan bernikmat nikmat dengan dunia.
c).Membiasakan Sabar mengkebaikan berbagai kesuliatan.
d).jalan lurus yang mengantarkan pada keridaan Allah Swt.
Dan Surga
e).Memasung setan dan bisik bisikanya.
f).Mencegah jiwa dari mengikuti nafsu itu merupakan kebaikan dunia dan akhirat.


B.Sikap Prasangka Baik (Husnuzun)


Husnuzun barasal dari dua kata dalam bahasa arab ,yaitu husnu yang berarti baik dan zan yang berarti Dugaan atau persangkaan.Dengan Demikian,Husnuzun berarti Berprasangka baik terhadap seseorang sebelum diketahui keburukanya secara pasti.Adapun kebalikanya adalah suuzun atau berprasangka buruk.


1.Dasar Hukum Prasangka Baik.
Terdapat Dalam Surah;
Al-Hujurat,(49):12

 


2.Contoh Contoh Perilaku Husnuzun.


a).Husnuzun terhadap Allah Swt.
b).Husnuzun Terhadap Diri Sendiri
c).Husnuzun terhadap Sesama


1).Husnuzun dalam kehidupan berkeluarga.
2).kehidupan bertentangga.
3).Kehidupan Bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.


3.membiasakan Diri Berperilaku Husnuzun.


Berikut ini beberapa manfaat membiasakan perilaku husnuzun.
a).menenteramkan kehidupan secara lahir batin.
b).dicintai Allah Swt.
c).dapat menerima apa saja yang terjadi dalam kehidupan dengan lapang dada.
d).Dicintai oleh sesama manusia.
e).Menjauhkan diri dari keluh kesah,iri,dengki,dan fitnah.


C.Sikap Persaudaraan (Ukhuwah).


Kata Ukhuwah berasal dari bahasa arab.kata ini terambil dari akar kata kerja akh .Ukhuwah adalah konsep penting dalam islam.Ukhuwah islamiyah bearti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh islam”

.
1.Dasar Hukum Persaudaraan.
Terdapat Dalam :
Qs.Al-Hujurat (49):10
2.Manfaat Ukhuwah Islamiyah
Berikut ini beberapa manfaat ukhuwah islamiyah,diantaranya:
a).merasaakan lezatnya iman
b).Mendapatkan perlindungan Allah dihari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi).


c).mendapat tempat khusus disurga.

11 IPS 2 dan 11 IPA 5

  Sekolah                               : SMA Al Azhar 3 B. Lampung

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester                    : XI / Ganjil

Materi Pokok                       : Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1      Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja   sebagai perintah agama

 

ETOS KERJA

 

Kata Ethos berasal dari Bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu.

Sikap tidak hanya dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk dengan berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang semaksimal mungkin.

Dalam al-Qur’an dikenal kata Itqon yang mempunyai arti proses pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (Q.S. An-Naml : 88).

Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah terutama tugas yang diemban hakim. Hakim berlandaskan pada etos jalan lurus tersebut sebagaimana Nabi Dawud AS, ketika ia diminta untuk memutuskan perkara yang adil dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah keputusan (hukumlah) di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjuklah (pimpinlah) kami ke jalan yang lurus (QS. Ash-Shaad ayat 22).

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Di dalam kaitan ini, al-Quran banyak membicarakan tentang aqidah dan keimanan yang diikuti oleh ayat-ayat tentang kerja, pada bagian lain ayat tentang kerja tersebut dikaitkan dengan masalah-masalah kemaslahatan, terkadang dikaitkan juga dengan hukuman dan pahala di dunia dan di akhirat. Al-Quran juga mendeskripsikan kerja sebagai suatu etika kerja positif dan negatif.

Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:

1.   Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. 

2.   Berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya, Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.

3.   Tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar.

4.   Tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan oleh Allah SWT. 

Professionalisme dalam setiap pekerjaan yang digelutinya

Kamis, 29 Juli 2021

11 IPS 3

  Sekolah                               : SMA Al Azhar 3 B. Lampung

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester                    : XI / Ganjil

Materi Pokok                       : Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1      Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja   sebagai perintah agama

 

ETOS KERJA

 

Kata Ethos berasal dari Bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu.

Sikap tidak hanya dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk dengan berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang semaksimal mungkin.

Dalam al-Qur’an dikenal kata Itqon yang mempunyai arti proses pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (Q.S. An-Naml : 88).

Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah terutama tugas yang diemban hakim. Hakim berlandaskan pada etos jalan lurus tersebut sebagaimana Nabi Dawud AS, ketika ia diminta untuk memutuskan perkara yang adil dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah keputusan (hukumlah) di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjuklah (pimpinlah) kami ke jalan yang lurus (QS. Ash-Shaad ayat 22).

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Di dalam kaitan ini, al-Quran banyak membicarakan tentang aqidah dan keimanan yang diikuti oleh ayat-ayat tentang kerja, pada bagian lain ayat tentang kerja tersebut dikaitkan dengan masalah-masalah kemaslahatan, terkadang dikaitkan juga dengan hukuman dan pahala di dunia dan di akhirat. Al-Quran juga mendeskripsikan kerja sebagai suatu etika kerja positif dan negatif.

Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:

1.   Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. 

2.   Berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya, Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.

3.   Tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar.

4.   Tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan oleh Allah SWT. 

Professionalisme dalam setiap pekerjaan yang digelutinya

Rabu, 28 Juli 2021

11 IPS 1 dan 11 IPA 1

  Sekolah                               : SMA Al Azhar 3 B. Lampung

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester                    : XI / Ganjil

Materi Pokok                       : Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1      Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja   sebagai perintah agama

 

ETOS KERJA

 

Kata Ethos berasal dari Bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu.

Sikap tidak hanya dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk dengan berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang semaksimal mungkin.

Dalam al-Qur’an dikenal kata Itqon yang mempunyai arti proses pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (Q.S. An-Naml : 88).

Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah terutama tugas yang diemban hakim. Hakim berlandaskan pada etos jalan lurus tersebut sebagaimana Nabi Dawud AS, ketika ia diminta untuk memutuskan perkara yang adil dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah keputusan (hukumlah) di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjuklah (pimpinlah) kami ke jalan yang lurus (QS. Ash-Shaad ayat 22).

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Di dalam kaitan ini, al-Quran banyak membicarakan tentang aqidah dan keimanan yang diikuti oleh ayat-ayat tentang kerja, pada bagian lain ayat tentang kerja tersebut dikaitkan dengan masalah-masalah kemaslahatan, terkadang dikaitkan juga dengan hukuman dan pahala di dunia dan di akhirat. Al-Quran juga mendeskripsikan kerja sebagai suatu etika kerja positif dan negatif.

Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:

1.   Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. 

2.   Berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya, Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.

3.   Tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar.

4.   Tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan oleh Allah SWT. 

Professionalisme dalam setiap pekerjaan yang digelutinya

Selasa, 27 Juli 2021

KELAS 11 IPA 4 DAN 11 IPA 3

 Sekolah                               : SMA Al Azhar 3 B. Lampung

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester                    : XI / Ganjil

Materi Pokok                       : Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1      Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja   sebagai perintah agama

 

ETOS KERJA

 

Kata Ethos berasal dari Bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu.

Sikap tidak hanya dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk dengan berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang semaksimal mungkin.

Dalam al-Qur’an dikenal kata Itqon yang mempunyai arti proses pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (Q.S. An-Naml : 88).

Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah terutama tugas yang diemban hakim. Hakim berlandaskan pada etos jalan lurus tersebut sebagaimana Nabi Dawud AS, ketika ia diminta untuk memutuskan perkara yang adil dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah keputusan (hukumlah) di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjuklah (pimpinlah) kami ke jalan yang lurus (QS. Ash-Shaad ayat 22).

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Di dalam kaitan ini, al-Quran banyak membicarakan tentang aqidah dan keimanan yang diikuti oleh ayat-ayat tentang kerja, pada bagian lain ayat tentang kerja tersebut dikaitkan dengan masalah-masalah kemaslahatan, terkadang dikaitkan juga dengan hukuman dan pahala di dunia dan di akhirat. Al-Quran juga mendeskripsikan kerja sebagai suatu etika kerja positif dan negatif.

Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:

1.   Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. 

2.   Berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya, Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.

3.   Tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar.

4.   Tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan oleh Allah SWT. 

Professionalisme dalam setiap pekerjaan yang digelutinya

Senin, 26 Juli 2021

11 IPA 2

Sekolah                                                 : SMA ...

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/Semester                    : XI / Ganjil

Materi Pokok                       : Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1      Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja sebagai perintah agama

 

ETOS KERJA

 

Kata Ethos berasal dari Bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu.

Sikap tidak hanya dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk dengan berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuati secara optimal lebih baik dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang semaksimal mungkin.

Dalam al-Qur’an dikenal kata Itqon yang mempunyai arti proses pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. (Q.S. An-Naml : 88).

Etos kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan lurus, dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin harus memegang amanah terutama tugas yang diemban hakim. Hakim berlandaskan pada etos jalan lurus tersebut sebagaimana Nabi Dawud AS, ketika ia diminta untuk memutuskan perkara yang adil dan harus didasarkan pada nilai-nilai kebenaran, maka berilah keputusan (hukumlah) di antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjuklah (pimpinlah) kami ke jalan yang lurus (QS. Ash-Shaad ayat 22).

Kerja dalam pengertian luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniawian atau keakhiratan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Di dalam kaitan ini, al-Quran banyak membicarakan tentang aqidah dan keimanan yang diikuti oleh ayat-ayat tentang kerja, pada bagian lain ayat tentang kerja tersebut dikaitkan dengan masalah-masalah kemaslahatan, terkadang dikaitkan juga dengan hukuman dan pahala di dunia dan di akhirat. Al-Quran juga mendeskripsikan kerja sebagai suatu etika kerja positif dan negatif.

Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:

1.   Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja. 

2.   Berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya, Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.

3.   Tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar.

4.   Tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan oleh Allah SWT. 

Professionalisme dalam setiap pekerjaan yang digelutinya

kls 10 ips 1

 Sekolah                              :SMA  AL Azhar 3 Bandar Lampung

Mata Pelajaran                    : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester                    : X /Ganjil

Materi Pokok                       : Kontrol diri,Prasangka baik dan Persaudaraan

Alokasi Waktu                     : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

KD

1.1          Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah agama. 

assalamualaikum,Anak-anak ku jangan lupa sebelum belajar untuk solat dhuha dan membaca Quran

Mengenal Kontrol Diri Prasangka Baik,dan Persaudaraan Dalam Islam

A.Sikap Kontrol Diri (Mujahadah An-Nafs)


Arti Mujahadah menurut bahasa adalah perang,menurut aturan syara’ adalah perang melawan musuh musuh allah swt.,dan menurut istilah ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bis-suu’ dan memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang sesuai dengan aturan syara’ (agama).


1. Dasar Hukum Mujahadah An-Nafs. Terdapat Dalam Qs.An-Anfal (8) ayat 72.


2.Urgensi Mujahadah Bagi Kehidupan.


 Mujahadah adalah syarat mendapat petunjuk .hidayah atau pentujuk allah hanya diberikan kepada siapa yang sanggup bermujahadah; berusaha bersungguh sungguh dalam menunaikan tanggung jawab agama yaitu tanggung jawab melaksanakan tuntunan keimanan dan amal amal saleh.Berdasarkan hakikat ini Allah swt.membimbing Rasulullah saw.dalam membuat perubahan dalam diri para shabat dari kondisi jahiliah kepada islam melalui proses tazkiyah (menyucikan diri dari aqidah yang sesat dan akhlak yang buruk) dan tarbiyah (mempelajari dan membina keimanan yang benar dan membetuk perilaku yang dipuji) dengan cara bermujahadah.


3.Manfaat Mujahadah Terhadap Jiwa.


Berikut ini manfaat mujahadah terhadap jiwa:


a).Menundukan jiwa dan nafsu agar taat kepada Allah swt.
b).Menjauhkan jiwa dari syahwat serta mencegah hari agar tidak hanya berangan angan dan bernikmat nikmat dengan dunia.
c).Membiasakan Sabar mengkebaikan berbagai kesuliatan.
d).jalan lurus yang mengantarkan pada keridaan Allah Swt.
Dan Surga
e).Memasung setan dan bisik bisikanya.
f).Mencegah jiwa dari mengikuti nafsu itu merupakan kebaikan dunia dan akhirat.


B.Sikap Prasangka Baik (Husnuzun)


Husnuzun barasal dari dua kata dalam bahasa arab ,yaitu husnu yang berarti baik dan zan yang berarti Dugaan atau persangkaan.Dengan Demikian,Husnuzun berarti Berprasangka baik terhadap seseorang sebelum diketahui keburukanya secara pasti.Adapun kebalikanya adalah suuzun atau berprasangka buruk.


1.Dasar Hukum Prasangka Baik.
Terdapat Dalam Surah;
Al-Hujurat,(49):12

 


2.Contoh Contoh Perilaku Husnuzun.


a).Husnuzun terhadap Allah Swt.
b).Husnuzun Terhadap Diri Sendiri
c).Husnuzun terhadap Sesama


1).Husnuzun dalam kehidupan berkeluarga.
2).kehidupan bertentangga.
3).Kehidupan Bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.


3.membiasakan Diri Berperilaku Husnuzun.


Berikut ini beberapa manfaat membiasakan perilaku husnuzun.
a).menenteramkan kehidupan secara lahir batin.
b).dicintai Allah Swt.
c).dapat menerima apa saja yang terjadi dalam kehidupan dengan lapang dada.
d).Dicintai oleh sesama manusia.
e).Menjauhkan diri dari keluh kesah,iri,dengki,dan fitnah.


C.Sikap Persaudaraan (Ukhuwah).


Kata Ukhuwah berasal dari bahasa arab.kata ini terambil dari akar kata kerja akh .Ukhuwah adalah konsep penting dalam islam.Ukhuwah islamiyah bearti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh islam”

.
1.Dasar Hukum Persaudaraan.
Terdapat Dalam :
Qs.Al-Hujurat (49):10
2.Manfaat Ukhuwah Islamiyah
Berikut ini beberapa manfaat ukhuwah islamiyah,diantaranya:
a).merasaakan lezatnya iman
b).Mendapatkan perlindungan Allah dihari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi).


c).mendapat tempat khusus disurga.