Nama
Penyusun : Rahmattulloh, S.Pd.I,
M.Pd.
Satuan
Pendidikan : SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
Kelas/Fase : XII (Dua Belas) F
Mata
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti
Pertemuan : Ke-5
Tujuan
Pembelajaran Pertemuan ke-5
Setelah
mengikuti pembelajaran bab ini Peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi hakikat ihsan.
2. Mendefinisikan ihsan beserta dasar hadis dan dalil
Al-Qur’annya.
3. Menjelaskan macam-macam bentuk ihsan dalam
kehidupan.
4. Mengimplementasikan sikap ihsan dalam kehidupan
sehari-hari.
Capaian Pembelajaran Pertemuan 5
1. Mengetahui hakikat ihsan sebagai puncak ajaran
Islam.
2. Menjelaskan definisi ihsan berdasarkan hadis Jibril
dan dalil Al-Qur’an.
3. Menguraikan macam-macam ihsan: kepada Allah, diri
sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya.
4. Mengaplikasikan nilai-nilai ihsan seperti jujur,
sabar, adil, dan peduli dalam kehidupan sehari-hari.
A.
Hakikat
Ihsan
Secara bahasa, kata ihsan (الإحسان) berasal dari kata
kerja إِحْسَنَ - يُحْسِنُ - إِحْسَانًا yang berarti perbuatan baik (fi‘lu
al-khair). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ihsan diartikan sebagai
kebaikan, kemurahan hati, serta perbuatan baik yang tidak bersifat wajib.
Adapun secara istilah, ihsan adalah beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan
kita melihat-Nya, dan bila tidak mampu, maka kita meyakini bahwa Allah selalu
melihat kita. Dengan demikian, hakikat ihsan adalah kesadaran penuh bahwa
setiap amal perbuatan manusia selalu dalam pengawasan Allah Swt.
Hadis tentang Ihsan
Dasar utama pemahaman ihsan terdapat dalam hadis
Jibril, ketika malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. tentang apa
itu ihsan. Nabi Saw. menjawab:
Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan
engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia
melihatmu.” (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa ihsan adalah tingkatan
tertinggi setelah iman dan Islam, yang menanamkan rasa muraqabah (merasa
diawasi oleh Allah) dalam diri seorang muslim.
Macam-Macam Ihsan
Para ulama menjelaskan bahwa ihsan memiliki empat
bentuk utama.
1. Pertama, ihsan kepada Allah, yaitu beribadah dengan
penuh ikhlas dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
2. Kedua, ihsan kepada diri sendiri, yaitu menjaga
diri dari dosa, memperbaiki akhlak, dan melatih jiwa dalam kebaikan.
3. Ketiga, ihsan kepada sesama manusia, yakni berbuat
adil, jujur, menolong yang membutuhkan, dan memperlakukan manusia dengan penuh
kasih sayang.
4. Keempat, ihsan kepada seluruh makhluk, termasuk menyayangi
hewan, menjaga alam, serta tidak merusak lingkungan.
Rukun Ihsan
Rukun ihsan hanya satu, yaitu beribadah kepada Allah
Swt. dengan penuh kesadaran seakan-akan kita melihat-Nya. Jika hal tersebut
tidak mampu dilakukan, maka keyakinan bahwa Allah senantiasa melihat kita harus
tertanam kuat di dalam hati. Inilah yang menjadi inti dari konsep ihsan.
Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan Sehari-hari
Hakikat ihsan tidak hanya diwujudkan dalam ibadah
ritual, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Ihsan dapat diterapkan dengan
selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong ataupun berkhianat
ketika dipercaya, serta memperbaiki diri sendiri sebelum menasihati orang lain.
Selain itu, seorang muslim yang berbuat ihsan juga senantiasa memberi nasihat dan
semangat kebaikan kepada orang lain, bersikap adil tanpa membeda-bedakan,
mengajak kepada kebaikan, serta berusaha mencegah kemungkaran yang ditemuinya.
Dengan demikian, sikap ihsan mencerminkan pribadi yang mulia dan bermanfaat
bagi orang lain.
Dalil Al-Qur’an tentang Ihsan
Allah Swt. menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa umat Islam
adalah sebaik-baik umat selama mereka mengamalkan amar makruf dan nahi mungkar.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran [3]: 110:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ
بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ
اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ
وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠
Artinya: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah.” Ayat ini menjadi dasar bahwa umat Islam yang mengamalkan
ihsan akan menjadi umat yang terbaik di antara manusia.
Manfaat Ihsan
Berbuat ihsan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan
seorang muslim. Pertama, dengan ihsan seorang muslim dapat mengamalkan perintah
Allah untuk amar makruf nahi mungkar. Kedua, ia melaksanakan ajaran Rasulullah
Saw. bahwa agama ini adalah nasihat, sehingga selalu menasihati dan saling
menegur dalam kebaikan. Ketiga, pelaku ihsan akan mendapatkan pahala yang besar
dari Allah Swt. Keempat, ihsan melatih diri untuk mengendalikan emosi dan
bersikap sabar. Kelima, orang yang berbuat ihsan akan disukai banyak orang,
memiliki banyak teman, serta menjadi pribadi yang dicintai Allah Swt.