Selasa, 19 Agustus 2025

BAB HAKIKAT IHSAN

 Nama Penyusun      : Rahmattulloh, S.Pd.I, M.Pd.

Satuan Pendidikan : SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung

Kelas/Fase               : XII (Dua Belas) F

Mata Pelajaran       : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pertemuan               : Ke-5

 

Tujuan Pembelajaran Pertemuan ke-5

Setelah mengikuti pembelajaran bab ini Peserta didik mampu:

1. Mengidentifikasi hakikat ihsan.

2. Mendefinisikan ihsan beserta dasar hadis dan dalil Al-Qur’annya.

3. Menjelaskan macam-macam bentuk ihsan dalam kehidupan.

4. Mengimplementasikan sikap ihsan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Capaian Pembelajaran Pertemuan 5

1. Mengetahui hakikat ihsan sebagai puncak ajaran Islam.

2. Menjelaskan definisi ihsan berdasarkan hadis Jibril dan dalil Al-Qur’an.

3. Menguraikan macam-macam ihsan: kepada Allah, diri sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya.

4. Mengaplikasikan nilai-nilai ihsan seperti jujur, sabar, adil, dan peduli dalam kehidupan sehari-hari.

 

A.    Hakikat Ihsan

Secara bahasa, kata ihsan (الإحسان) berasal dari kata kerja إِحْسَنَ - يُحْسِنُ - إِحْسَانًا yang berarti perbuatan baik (fi‘lu al-khair). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ihsan diartikan sebagai kebaikan, kemurahan hati, serta perbuatan baik yang tidak bersifat wajib. Adapun secara istilah, ihsan adalah beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan kita melihat-Nya, dan bila tidak mampu, maka kita meyakini bahwa Allah selalu melihat kita. Dengan demikian, hakikat ihsan adalah kesadaran penuh bahwa setiap amal perbuatan manusia selalu dalam pengawasan Allah Swt.

 

Hadis tentang Ihsan

Dasar utama pemahaman ihsan terdapat dalam hadis Jibril, ketika malaikat Jibril bertanya kepada Nabi Muhammad Saw. tentang apa itu ihsan. Nabi Saw. menjawab:

 

Artinya: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa ihsan adalah tingkatan tertinggi setelah iman dan Islam, yang menanamkan rasa muraqabah (merasa diawasi oleh Allah) dalam diri seorang muslim.

 

Macam-Macam Ihsan

Para ulama menjelaskan bahwa ihsan memiliki empat bentuk utama.

1. Pertama, ihsan kepada Allah, yaitu beribadah dengan penuh ikhlas dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.

2. Kedua, ihsan kepada diri sendiri, yaitu menjaga diri dari dosa, memperbaiki akhlak, dan melatih jiwa dalam kebaikan.

3. Ketiga, ihsan kepada sesama manusia, yakni berbuat adil, jujur, menolong yang membutuhkan, dan memperlakukan manusia dengan penuh kasih sayang.

4. Keempat, ihsan kepada seluruh makhluk, termasuk menyayangi hewan, menjaga alam, serta tidak merusak lingkungan.

 

Rukun Ihsan

Rukun ihsan hanya satu, yaitu beribadah kepada Allah Swt. dengan penuh kesadaran seakan-akan kita melihat-Nya. Jika hal tersebut tidak mampu dilakukan, maka keyakinan bahwa Allah senantiasa melihat kita harus tertanam kuat di dalam hati. Inilah yang menjadi inti dari konsep ihsan.

 

Aplikasi Ihsan dalam Kehidupan Sehari-hari

Hakikat ihsan tidak hanya diwujudkan dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Ihsan dapat diterapkan dengan selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan, tidak berbohong ataupun berkhianat ketika dipercaya, serta memperbaiki diri sendiri sebelum menasihati orang lain. Selain itu, seorang muslim yang berbuat ihsan juga senantiasa memberi nasihat dan semangat kebaikan kepada orang lain, bersikap adil tanpa membeda-bedakan, mengajak kepada kebaikan, serta berusaha mencegah kemungkaran yang ditemuinya. Dengan demikian, sikap ihsan mencerminkan pribadi yang mulia dan bermanfaat bagi orang lain.

 

Dalil Al-Qur’an tentang Ihsan

Allah Swt. menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa umat Islam adalah sebaik-baik umat selama mereka mengamalkan amar makruf dan nahi mungkar. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran [3]: 110:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ ١١٠

Artinya: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” Ayat ini menjadi dasar bahwa umat Islam yang mengamalkan ihsan akan menjadi umat yang terbaik di antara manusia.

 

Manfaat Ihsan

Berbuat ihsan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan seorang muslim. Pertama, dengan ihsan seorang muslim dapat mengamalkan perintah Allah untuk amar makruf nahi mungkar. Kedua, ia melaksanakan ajaran Rasulullah Saw. bahwa agama ini adalah nasihat, sehingga selalu menasihati dan saling menegur dalam kebaikan. Ketiga, pelaku ihsan akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Keempat, ihsan melatih diri untuk mengendalikan emosi dan bersikap sabar. Kelima, orang yang berbuat ihsan akan disukai banyak orang, memiliki banyak teman, serta menjadi pribadi yang dicintai Allah Swt.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar