Senin, 03 Februari 2020

11 IPS 2


PERTEMUAN KE 3

A. Tata cara memandikan jenazah
Kewajiban pertama orang muslim terhadap saudaranya yang  telah meninggal dunia adalah memandikannya. Orang yang lebih berhak memandikan jenazah adalah muhrimnya. Jika muhrimnya tidak ada atau jika belum mampu memandikannya maka dapat diserahkan kepada orang yang dapat dipercaya dalam menjaga kerahasiaan jenazah. Jika jenazahnya laki-laki maka yang memandikan laki-laki dan jika wanita maka yang memandikan adalah wanita.
Syarat-syarat jenazah yang akan dimandikan
1.      Beragama Islam
2.      Didapati tubuhnya walaupun hanya sebagian
3.      Tidak mati syahid (mati dalam membela agama Allah).
Cara memandikan jenazah
1.      Jenazah ditempatkan pada tempat yang terlindung dari panasnya matahari, hujan , pandangan orang banyak, dan ditempatkan pada tempat yang lebih tinggi.
2.      Jenazah diberi pakaian basahan agar auratnya tetap tertutup
3.      Membersihkan kotoran (najis) yang melekat pada badan jenazah termasuk mengeluarkan kotoran dari perutnya dengan menekan pelan-pelan pada perutnya dan pinggulnya agak dibuka sedikit kemudian dibersihkan pada dubur jenazah tersebut. Sebaiknya dalam membersihkan kotoran menggunakan kain pelapis.
4.      Menyiramkan air ke seluruh tubuh dimulai dari kepala, kemudian di sabun dan di siram lagi sampai bersih.
5.      Diwudukan dan terakhir disiram dengan air yang dicampur dengan kapur barus, daun bidara atau lainnya yang berbau harum guna mengawetkan kulit dan menjauhkan serangga yang akan mengganggunya.
6.      Rambut jenazah hendaknya dihanduki agar cepat kering dan tidak terlampaui membasahi kain kafan serta disisir kemudian diikatkan (jika rambutnya panjang).
7.      B.  Tata cara mengkafani jenazah
Kewajiban setelah memandikan jenazah adalah mengkapani (membungkusnya) dengan kain yang berwarna putih. Kain kafan yang digunakan untuk mengkafani dibeli dari harta peninggalan orang yang meninggal (jenazah). Jika hartanya habis, kain kafan menjadi tanggung jawab orang yang menanggung belanjanya ketika ia masih hidup. Jika yang menanggung juga tidak mampu, maka kaum muslimin yang mampu wajib menyediakan kain kafan tersebut.Adapun syarat untuk kain yang dijadikan sebagai kain kafan bagi jenazah adalah sebagai berikut:
1.      Baik, bersih, dan menutupi seluruh tubuh
2.      Berwarna putih
3.      Tidak terlampau mahal harganya
4.      Kering dan berminyak wangi
5.      Tiga lipatan bagi laki-laki dan lima lipatan bagi wanita.
Adapun praktik dalam mengkafani jenazah yang umum dilakukan oleh kaum muslimin di tengah-tengah masyarakat adalah sebagai berikut:
1.      Mula-mula hamparkan tikar, lalu diatasnya bentangkan 7 utas tali untuk posisi mengikat ujung kepala, leher, dada, pinggul, lutut, mata kaki, dan ujung kaki.
2.      Diatas tali tersebut hamparkan kain kafan itu sehelai –sehelai dan ditaburkan diatas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan sebagainya, kemudian jenazah diletakan di atas hamparan kain tersebut. Kedua tangannya diletakan di atas dadanya, tangan kanan di atas tangan kiri.
3.      Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, leher, pusarnya, kelaminnya atau tempat-tempat lain yang dipandang perlu.
4.      Setelah itu, balutkan kain kafannya dengan rapi, lalu diikatkan talinya (tali wangsul) yang sudah dipasang sebelumnya.
5.      Tertib. 

C. Tata cara menyalatkan jenazahSalat jenazah adalah salat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendo’akan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang disalatkan ini ialah yang telah dimandikan dan dikafani.Adapun mengenai tata cara menyalatkan jenazah sebagai berikut:
1.      Imam menghadap disebelah kepala jenazah bila jenazah laki-laki dan menghadap kearah perut bila jenazah perempuan, makmum usakan lebih dari satu saf.
2.       Syarat orang yang akan melaksanakan salat jenazah adalah menutup aurat, suci dari hadas dan najis serta menghadap kiblat
3.      Jenazah telah dimandikan dan dikafani
4.      Letak jenazah di depan orang yang menyalatkan kecuali pada salat gaib
5.      Rukun salat jenazah sebagai berikut:
A.     Niat
B.     Berdiri bagi yang mampu
C.     Takbir empat kali
D.     Membaca salawat Nabi
E.      Mendoakan jenazah
F.      Memberi salam.
Adapun tata cara pelaksanaan salat jenazah sebagai berikut:
Niat 
1.      Takbiratul ihram pertama dilanjutkan membaca surat al-Fatihah
2.      Takbir yang kedua dilanjutkan membaca salawat Nabi 
   3      Takbir yang ketiga dilanjutkan membaca doa jenazah
3.      Takbir yang keempat dilanjutkan membaca doa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar