Sekolah
:SMA Al Azhar 3
Mata
Pelajaran : Pendidikan
Agama Islam
Kelas/Semester
: X /Genap
Materi
Pokok : Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi
Pengetahuan
Alokasi
Waktu : 3 Minggu x 3
Jam Pelajaran @45 Menit
A.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti
proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1.
Meyakini bahwa menuntut ilmu
adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.
2.
Memiliki sikap semangat keilmuan
sebagai implementasi pemahaman Q.S. mujaddillah ayat 11 at-Taubah/9: 122 dan Hadis
terkait.
3.
Menganalisis semangat menuntut
ilmu, menerapkan, dan menyampaikannya kepada sesama.
Menyajikan
kaitan antara kewajiban menuntut ilmu, dengan kewajiban membela agama sesuai
perintah Q.S. at-Taubah/9: 122 Adan Hadis terkait.
Sebelum ikut pelajaran bapak,jangan lupa shalat dhuha
Pertemuan ke 3
Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan
keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi
Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan
yang mengajarkannya adalah:
a.
Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah
Swt.
“Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadillah/58:11)
b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti
Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu
adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan
pahalanya bersama para nabi.” (H.R. ad-Dailami)
b.
Merupakan sedekah yangg paling utama
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang
paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya
kepada saudaranya sesama muslim.” (H.R. Ibnu Majah)
c.
Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah
Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang
alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang
ahli ibadah.” (H.R. ad-Dailami)
d.
Lebih utama dari śalat
seribu raka’at
Dari Abu ªarr, Rasulullah saw. bersabda,
“Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu
dari pada śalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu
rakaat.” (H.R. Ibnu Majah)
e.
Diberikan pahala
seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah.
Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw.
bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama
daripada berjihad fi sabilillah.” (H.R. ad-Dailami)
f.
Dinaungi oleh malaikat
pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul si suatu rumah dari rumah-rumah (masjid) Allah ‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” (H.R. Muslim dan Ahmad)
B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan
Q.S. at-Taubah/9:122
a. Lafal Ayat dan
Artinya
وَمَا كَانَ
الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ
مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا
رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya: “Dan tidak sepatutnya
orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari
setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”
c. Kandungan Ayat
Dalam ayat ini, Allah Swt. menerangkan
bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan
itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada
pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan
sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya
ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat
dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat
Islam dapat ditingkatkan.
Orang-orang yang berjuang di bidang
pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya dengan orang-orang yang
berjuang di medan perang.
Dalam hal ini Rasulullah saw. telah
bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda,
‘Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata
yang lebih berat adalah tinta ulama
dibandingkan dengan darah syuhada”. (H.R. Ibnu Najar)
Tugas umat Islam adalah untuk
mempelajari agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan
pengetahuan agama itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut
merupakan
tugas umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah saw. telah bersabda yang Artinya
: “Dari ‘Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda; “Sampaikanlah
olehmu (apa-apa yang telah kamu peroleh) dariku walaupun hanya satu ayat
al-Qur’an”. (H.R. Bukhari)
Apabila umat Islam telah memahami
ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta
perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari
kesesatan dan kemaksiatan, dapat
melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan
demikian umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera dunia dan akhirat.
Oleh karena ayat ini telah menetapkan
bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat
dibenarkan bila ada orangorang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk
mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk
menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap
golongan yang belum menerima pengetahuan.
C. Hadis tentang Mencari Ilmu
1.
Hadits Keutamaan Mempelajari
Al Qur’an
خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ
وَعَلَّمَهُ
Artinya : ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. (HR. Bukhari)
2.
Hadits Kewajiban
Mencari Ilmu
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ
مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib
bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
3. Hadits Menginginkan
Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا
لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا
فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki
kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang
menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang
siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
D. Penerapan Perilaku
Mulia Mencari Ilmu
Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang
mencerminkan sikap memahami Q.S. at-Taubah/9:122, di antaranya
tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut.
1. Jadilah orang yang berilmu (pandai),
sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang
dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian
kebodohan yang ada
dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab
dan memiliki wawasan yang luas.
2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai
yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau
belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai.
3. Jika tidak bisa menjadi orang yang
belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan.
Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil
hikmah dari apa yang kita dengar.
4. Jika menjadi pendengar juga masih
tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun,
diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu,
memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan
pengajian dan lain-lain.
5. Janganlah menjadi orang yang kelima,
yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak
menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang
yang celaka.
Pertemuan ini silahkan kalian beri kesimpulan dan bacakan serta vidiokan kesimpulan itu,kirim lewat WA bapak.lihat perintah di atas tujuan pembelajaran poin 3 ya anak-anak ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar