Selasa, 15 Agustus 2023

TOLERANSI, RUKUN, DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN

  NAMA GURU                                  : H. RAHMATTULLOH, S.Pd.I, M.Pd

2.       MATA PELAJARAN                         : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

3.       KELAS                                               : XI IPA 3

4.       PERTEMUAN                                  : KE-1

5.       KD                                                    Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

6.       TUJUAN PEMBELAJARAN             Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

·             1. Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

·                      2. Bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi pemahaman Q.S.         Yunus /10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait

·                      3. Menunjukkan contoh perilaku toleran dan menghindari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

·                       4. Menampilkan perilaku sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10:40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

·                      5. Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan benar.

7.       MATERI                                           Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32

8.       METODE                                          Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32

9.       STRATEGI                                        Pemaparan menggunakan teknik probing

Assalamualaikum Wr. Wb

Toleransi dan Menjauhi kekerasan

A.Perilaku toleransi 

     Perilaku toleransi secara harfiah makna toleransi adalah bersifat menenggang( menghargai, membiarkan ,membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbedaatau bertentangan dengan pebdirian sendiri demikian sebagai mana disebutkan dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI). toleransi juga bisa dimaknai dengan menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan,menjembati kesenjangan, diantara kita sehingga tercapai kesaman sikap. sikap toleransi (tasamuh) adalah satu diantara tiga sifat terpuji dalam bermasyarakat yaitu moderat (tawasut) , dan objektif (tawazun).

Beberapa ayat Al-Quran yang berbicara mengenai toleransi di antaranya adalah surah Yunus ayat 40-41 sebgai berikut

وَمِنْهُم مَّن يُؤْمِنُ بِهِۦ وَمِنْهُم مَّن لَّا يُؤْمِنُ بِهِۦ ۚ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِٱلْمُفْسِدِينَ (٤٠)

Dan di antara mereka ada yang beriman kepada Al-Quran, dan ada di antaranya yang tidak beriman langsung kepadanya; dan (ingatlah), Tuhanmu lebih mengetahui akan orang-orang yang melakukan kerusakan. 

وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّى عَمَلِى وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنتُم بَرِيٓـُٔونَ مِمَّآ أَعْمَلُ وَأَنَا۠ بَرِىٓءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ (٤١)

Dan jika mereka terus-menerus mendustakanmu (wahai Muhammad), maka katakanlah: "Bagiku amalku, dan bagi kamu pula amal kamu. Kamu tidak bertanggungjawab akan apa yang aku kerjakan, dan aku juga tidak bertanggungjawab akan apa yang kamu kerjakan".

Perintah untuk bertoleransi dan tidak menggangu aktivitas keagamaan orang lain juga terdapat dalam hadis sebagai berikut.

  Dari Abdullah bin Amr ra., ia berkata; Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baiknya sahabat di sisi Allah, adalah mereka yang paling baik terhadap sahabatnya. Dan sebaik-baiknya tetangga di sisi Allah, adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR. Ibnu Huzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, dan Ahmad, ad-Darimi, al-Hâkim).

B. perilaku menghindari kekerasan 

    sebagai sebuah agama yang mengedepan kan kedamaian, seseua dengan namanya AL-islam ,yang berarti kedamaian atau keselamatan , agama islam sangat mencela adanya tindakan kekerasan , apabila  yang di atas namakan Agama. adapun ke berapa ayat maupun hadis yang seakan-akan isinya menganjurkan kekerasan, maka harus di pahami secara kontekstual dengan mellihat situasi dan kondisi dimana dan kapan ayat tersebut di turunkan (asbabul nuzul/asbabul wurud ). pemahaman yang tekstual apabila sepotong-sepotong tanpa pemahaman yang mendalam terhadap kaidah Ulumul Qur'an hanya akan menjerumuskan orang pada tindakan fanatisme buta yang berujung pada tindakan kekerasan dan anarkisme bahkan terorisme. islam sangat melarang perilaku kekerasan  atas nama apapun terhadap orang yang mau hidup damai dengan kita . Allah swt berfirman dalam surah Al-maidah ayat 32 sebgai berikut

أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚوَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Artinya: Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Al-maidah 32) Allah swt. menjelaskan dalam ayat ini bahwa setelah peristiwa pembunuhan Qabil terhadap Habil Allah swt. menetapkan suatu hukum bahwa membunuh seorang manusia sama dengan membunuh seluruh manusia. begitu juga dengan menyelamatkan kehidupan seseorang manusia sama dengan menyelamatkan seluruh manusia.

Wassalamualaikum Wr. Wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar