NAMA GURU : H. RAHMATTULLOH, S.Pd.I, M.Pd
2. MATA PELAJARAN :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
3. KELAS :
XI IPA 1 dan IPA 3
4. PERTEMUAN :
KE-2
5. KD : Meyakini
bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari
tindak kekerasan
·
1. Meyakini bahwa agama mengajarkan
toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan
·
2. Bersikap
toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai
implementasi pemahaman Q.S. Yunus
/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait
·
3. Menunjukkan
contoh perilaku toleran dan menghindari tindak kekerasan sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang
terkait.
·
4. Menampilkan
perilaku sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10:40-41 dan Q.S.
al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.
·
5. Membaca Q.S.
Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan benar.
7. MATERI : Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32
8. METODE : Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32
9. STRATEGI : Pemaparan
menggunakan teknik probing (bertanya)
Q:S YUNUS AYAT
40-41,TENTANG TOLERANSI
Dalam kehidupan
bermasyarakat pluralitas adalah kenyataan yang tidak mungkin dihindari. Oleh
karenanya dibutuhkan adanya toleransi.
Toleransi adalah
sikap membiarkan orang lain mempunyai keyakinan yang berbeda dan menerima
kenyataan itu sebagai hak kebebasan dalam hal keyakinan mereka.
Toleransi menjadi
syarat begi terciptanya kehidupan yang damai dan rukun. Menjaga kerukunan
adalah sikap mental dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi, seimbang dan
harmonis dengan tidak membeda-bedakan pangkat, kedudukan sosial ekonomi,
keturunan, ras, suku, dan perbedaan keyakinan (agama).
Setiap agama
menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadah
tersendiri.
Toleransi menuntut
adanya sikap salaing memahami (mutual understanding) dan saling
menghargai (mutual respect) satu sama lainnya.
Ada tiga prinsip hidup dalam
bermasyarakat majemuk (plural), yaitu :
1.
Plural is Usual (keragaman
itu adalah biasa)
2.
Equal is Usual (kesetaraan
itu adalah biasa)
3.
Modesty in Diversity (Bersahaja
dalam keberagaman)
“Dan di antara
mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Quran) dan ada di antaranya
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.”
“Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan, dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus (10): 40-41)
Isi Kandungan Q.S. Yunus (10): 40-41,
yaitu :
1.
Di antara orang-orang musyrik ada
yang meyakini kebenaran Al-Quran kemudian mereka bertobat, tetapi ada juga yang
tetap dengan kemusyrikannya.
2.
Allah mengetahui siapa
hamba-hamba-Nya yang tulus dan ikhlas dalam nelakukan amalnya ketika di dunia.
3.
Menyekutukan Allah, menganiaya diri
sendiri dan menentang hukum-hukum-Nya termasuk perbuatan merusak di muka bumi
dan kelak akan dibalas dengan siksaan Allah SWT di akhirat.
4.
Kewajiban Rasulullah SAW hanyalah
menyampaikan perintah Allah SWT yang mengandung peringatan, janji, dan
pokok-pokok ajaran yang menjadi pedoman hidup di dunia maupun di akhirat.
5.
Rasulullah tidak diperintahkan untuk
menghakimi mereka, meskipun mereka tetap mendustakan Al-Quran dan menyekutukan
Allah SWT.
6.
Setiap orang bertanggung jawab terhadap
perbuatannya masing-masing.
Sikap yang mencerminkan Q.S. Yunus
(10): 40-41 :
- Menjadikan
Al-Quran sebagai pedoman hidup dan peringatan untuk selalu bertobat kepada
Allah SWT.
- Berusaha
dengan sungguh-sungguh melakukan perbaikan dan kemaslahatan, serta
menjauhi perbuatan yang mengakibatkan kerusakan di muka bumi.
- Tetap
bersemangat dan tidak mudah putus asa dalam berdakwah, karena kita hanya
pemberi peringatan, bukam memaksa dan bukan pemberi sanksi atas kekafiran
seseorang.
- Tidak
menggunakan secara paksa dan mengancam, apalagi dengan jalan kekerasan
dalam berdakwah.
- Tatap
menjaga kesantunan dalam bertutur kata dan bertindak, meskipun orang yang
kita ajak menolak ajakan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar