Selasa, 22 Agustus 2023

TOLERANSI

  NAMA GURU                                  : H. RAHMATTULLOH, S.Pd.I, M.Pd

2.       MATA PELAJARAN                         : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

3.       KELAS                                               : XI IPA 3 . IPA 5 IPA 2

4.       PERTEMUAN                                  : KE-2

5.       KD                                                    : Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

6.       

·             1. Meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan

·                      2. Bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi pemahaman Q.S.         Yunus /10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait

·                      3. Menunjukkan contoh perilaku toleran dan menghindari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

·                       4. Menampilkan perilaku sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10:40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 serta hadis yang terkait.

·                      5. Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 dengan benar.

7.       MATERI                                           : Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32

8.       METODE                                          : Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32

9.       STRATEGI                                        : Pemaparan menggunakan teknik probing (bertanya)

  

Q:S YUNUS AYAT 40-41,TENTANG TOLERANSI

 

  Dalam kehidupan bermasyarakat pluralitas adalah kenyataan yang tidak mungkin dihindari. Oleh karenanya dibutuhkan adanya toleransi.

  Toleransi adalah sikap membiarkan orang lain mempunyai keyakinan yang berbeda dan menerima kenyataan itu sebagai hak kebebasan dalam hal keyakinan mereka.

  Toleransi menjadi syarat begi terciptanya kehidupan yang damai dan rukun. Menjaga kerukunan adalah sikap mental dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi, seimbang dan harmonis dengan tidak membeda-bedakan pangkat, kedudukan sosial ekonomi, keturunan, ras, suku, dan perbedaan keyakinan (agama).

  Setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadah tersendiri.

  Toleransi menuntut adanya sikap salaing memahami (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual respect) satu sama lainnya.

 

Ada tiga prinsip hidup dalam bermasyarakat majemuk (plural), yaitu :

1.   Plural is Usual (keragaman itu adalah biasa)

2.   Equal is Usual (kesetaraan itu adalah biasa)

3.   Modesty in Diversity (Bersahaja dalam keberagaman)


“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Quran) dan ada di antaranya (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.”

“Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan, dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yunus (10): 40-41)

Isi Kandungan Q.S. Yunus (10): 40-41, yaitu :

1.   Di antara orang-orang musyrik ada yang meyakini kebenaran Al-Quran kemudian mereka bertobat, tetapi ada juga yang tetap dengan kemusyrikannya.

2.   Allah mengetahui siapa hamba-hamba-Nya yang tulus dan ikhlas dalam nelakukan amalnya ketika di dunia.

3.   Menyekutukan Allah, menganiaya diri sendiri dan menentang hukum-hukum-Nya termasuk perbuatan merusak di muka bumi dan kelak akan dibalas dengan siksaan Allah SWT di akhirat.

4.   Kewajiban Rasulullah SAW hanyalah menyampaikan perintah Allah SWT yang mengandung peringatan, janji, dan pokok-pokok ajaran yang menjadi pedoman hidup di dunia maupun di akhirat.

5.   Rasulullah tidak diperintahkan untuk menghakimi mereka, meskipun mereka tetap mendustakan Al-Quran dan menyekutukan Allah SWT.

6.   Setiap orang bertanggung jawab terhadap perbuatannya masing-masing.

 

Sikap yang mencerminkan Q.S. Yunus (10): 40-41 :

  • Menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan peringatan untuk selalu bertobat kepada Allah SWT.
  • Berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan perbaikan dan kemaslahatan, serta menjauhi perbuatan yang mengakibatkan kerusakan di muka bumi.
  • Tetap bersemangat dan tidak mudah putus asa dalam berdakwah, karena kita hanya pemberi peringatan, bukam memaksa dan bukan pemberi sanksi atas kekafiran seseorang.
  • Tidak menggunakan secara paksa dan mengancam, apalagi dengan jalan kekerasan dalam berdakwah.
  • Tatap menjaga kesantunan dalam bertutur kata dan bertindak, meskipun orang yang kita ajak menolak ajakan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar